Friday, December 7, 2012

Fine Day With My Friend (part 4)

 
 
 
Main Cast:Yoona Snsd, Donghae Super Junior
Other cast: Seohyun snsd, Kyuhyun Suju, Yuri snsd, Sooyoung snsd, Siwon Suju, Hankyung Suju.
 
Genre: friendship, and romance.
 
Author: Meiliyani
 
 
DON’T BE SILENT READERS! REMEMBER THAT I ASSUME YOUR SIN !
 
 
"Mwo?! Aku yang duluan! Yak bagaimana bisa seperti itu?!" Pekik Sooyoung tidak terima. Yeoja itu nampak sedikit kesal, walaupun sebenarnya didalam hatinya perasaan senang dan malu bercampur menjadi satu.

"Kau Choi Sooyoung! Jadilah adik kelas yang baik. Sekarang turuti ucapanku atau aku akan menghukummu lebih dari ini" Ancam Xiumin, yang tentunya membuat Sooyoung gusar. Yeoja itu terlihat sangat kesal sekali dengan Xiumin. Padahal namja itu satu tingkat dengannya, tapi mengapa dia bersikap seolah dia seorang Sunbae.

"Chhh... Arraseo! " Balas Sooyoung kesal. Sambil mendelik tajam Xiumin yang tampaknya sedang tersenyum penuh kemenangan.

Perlahan Sooyoung mendekati Hankyung yang tengah tersenyum kecil melihat tingkah Sooyoung yang kaku.

Sooyoung terus menunduk malu. Hankyung yang mengerti perasaan yeoja tersebut, segera menaruh kedua tangannya dipundak Sooyoung membuat Sooyoung segera menatapnya.

"Katakan saja padaku. Anggap saja kau memang menyukaiku" Jika tubuh Sooyoung bisa meledak. Mungkin saat ini dia telah meledak. Bahagia sekali bisa sedekat ini dengan namja yang disukainya.

"Saranghae sunbae..." Sontak seluruh yang ada di gedung olahraga langsung riuh. Ucapan Sooyoung yang tampak lepas alias simpel dan spontan membuat semuanya tertawa. Para yeoja-yeoja yang ada disana bahkan tampak mendesis kesal. Sedangkan Hankyung hanya tersenyum.

"Nado saranghae" balasnya sambil mencubit pipi Sooyoung. Sooyoung merasakan debaran detak jantung semakin keras dan keras. Yeoja itu sadar bahwa ada sesuatu didalam dirinya yang tampaknya telah berperilaku terlalu berlebihan, membuatnya susah untuk mengendalikan hal tersebut.

"Good... Sooyoung-ssi sekarang saatnya Kwon Yuri" Sooyoung segera memeluk Seohyun. Membagi rasa yang ada didalam hatinya bersama Seohyun, seohyun menepuk-nepuk punggungnya mengerti.

Yuri yang sudah berada didepan Siwon kini hanya bisa menunduk malu, dirinya sedang berpikir keras. Bagaimana cara menembak yang sangat mengesankan. Dia sadar kini wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Siwon yang menyadari itu langsung tersenyum hangat. Mengerti perasaan yeoja itu.

"Aku tau kita tidak saling mengenal. Anggap saja kita ini saling mengenal. Dan kau menyukaiku" pinta namja itu pelan. Semua yeoja-yeoja yang berada disekitar ruangan itu sedikit riuh melihat Yuri yang kini tengah memegang tangan Siwon. Yeoja itu tersenyum ketika mendengar ucapan Siwon.

Senyuman manis itu mampu membuat Siwon tidak bisa berkata-kata. Adik kelasnya yang tidak terkenal ini, jujur saja jauh lebih cantik daripada primadona sekolah mereka Ara, Tiffani, Yubin, dan Victoria. Mereka memang cantik, dan kaya tapi ada hal yang tidak mereka punyai yaitu sebuah pesona, dan rasa persahabatan.

"Aku menyukaimu Sunbae. aku menyukaimu saat bermain basket. Kau keren" Ujar Yuri sambil masih tersenyum. Siwon membalas senyuman manis Yuri.

"Aku juga menyukaimu. Senyumanmu manis" balasnya. Tubuh Yuri serasa melemas, ucapan Siwon mampu membuat semu kemerahan dipipinya semakin bertambah. Tapi tunggu dulu, itu hanya sebuah permainan. Hatinya kembali kecewa menyadari hal itu.

Yuri membungkuk sopan lalu mendekati Sooyoung yang kini sedang tersenyum geli kearah Seohyun. Yuri yang menyadari hal itu segera berbisik pelan "kenapa kau menatap Seohyun seperti itu?"

Sooyoung mendekati telinga Yuri "bayangkan bagaimana dia menembak Kyuhyun sunbae. Apa tidak terlihat lucu. Yeoja polos seperti itu bagaimana dia tau menembak"

Yuri menyipitkan matanya menatap Sooyoung penuh tanya. "Jadi ini alasannya mengapa Seohyun dari tadi aku lihat terus mencubitimu"

"Seohyun-ssi ini giliranmu" Ujar Xiumin lalu menunjuk Kyuhyun. Agar Yeoja itu berjalan mendekati namja itu.

Seohyun menatap Kyuhyun polos. Kyuhyun tersenyum "Ayo cepat katakan, anggap saja kau beneran menyukaiku"

"Tapi aku tidak menyukaimu bagaimana bisa aku beranggapan aku menyukaimu?" Tanya Seohyun balik. Matanya tetap tertuju pada manik mata Kyuhyun.

"Pegang tanganku" bisik Kyuhyun pelan. Seohyun menuruti ucapannya.

"Sekarang katakan kau menyukaiku" Seohyun mengangguk mengerti.

Semua mata tertuju pada keduanya. Menatap penuh tanya apa yang akan Seohyun lakukan. Seohyun menggerak-gerakkan tangannya seolah menyuruh Kyuhyun merunduk. Kyuhyun pun merunduk.

Seohyun mendekati telinga Kyuhyun.

"Sunbae aku menyukaimu" bisiknya tapi cukup terdengar keras. Setelah Seohyun mengucapkan hal itu. Kyuhyun kembali memberikan senyuman manisnya. Lalu membelai rambut Seohyun.

"Bagaimana kalau aku juga menyukaimu?" Balasan Kyuhyun membuat seisi ruangan kembali geger. Seohyun hanya tersenyum kikuk lalu membungkuk sopan.

Seohyun mendekati Yuri dan Sooyoung yang sedang tersenyum geli kearahnya.

"Yak berhenti berekpresi jelek seperti itu. Ish menyebalkan" Seohyun memukul pundak Sooyoung dan Yuri keras. Membuat kedua orang itu meringis kesakitan.

"Berhentillah. Aku ingin menonton Unnieku. Bukannya dia ratu drama diantara kita berempat." Sooyoung dan Yuri segera tertawa terbahak-bahak. Bukankah itu betul. Bayangkan saja jika ratu drama beraksi.

Yoona yang sedari tadi berdiri disamping Donghae melirik kesal Saeng dan Chingunya. Ya yeoja itu memang sedari tadi ingin sekali bersama dengan teman-temannya, tapi karena Donghae, karena namja itu menahan lengannya jika dia akan pergi.

"Yoona-ssi kau yang terakhir" panggil Xiumin. Yoona melirik Donghae dibalik bilik matanya. Ternyata namja itu tengah tersenyum ke hadapan para murid-murid didepan mereka.

"Kau sini" Donghae menunjuk tempat dihadapannya.

"Shiro" sahut Yoona.

"Kau ini susah sekali hormat padaku. Sini" Akhirnya dengan lengan kokohnya Donghae menarik lengan Yoona untuk berdiri dihadapannya. Yoona sedikit kesal dengan sikap semena-mena Donghae (?).

"Lalu aku harus bagaimana"

"Lakukan seperti apa yang teman-temanmu lakukan pada teman-temanku" ujar Donghae sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya.

Yoona melayangkan tatapan tidak percayanya sambil menatap wajah Donghae yang terlihat menyebalkan dimatanya. Sesekali matanya mencuri pandang kearah tiga yeoja yang tengah asyik menertawakannya.

'Awas kalian SooYulSeo' geramnya dalam hati.

Yoona menarik nafasnya dalam sekedar untuk membuat moodnya netral kembali. Yeoja itu tampak menimang-nimang sebuah ide yang terus dia pikirkan didalam otaknya, sebuah ide yang cukup cemerlang untuk membuat dirinya cepat lolos dari tatapan mata seorang Lee Donghae.

"Sunbae... Mmhhh pernahkan kau berpikir tentang hubungan bintang dan bulan?"

Donghae mngerutkan dahinya, apakah yeoja didepannya sedang memulai aktingnya?. Kata-kata dan nada suaranya berbeda jauh dari yang biasanya. Manis itulah keadaan Yoona sekarang. Itulah yang membuat Donghae bingung. Mengapa Yoona bisa cepat sekali merubah sikapnya dalam hitungan menit.

"Anio..aku tidak tau. Wae?"

Yoona mengeluarkan Killer Smilenya. Senyuman manis yang mampu membuat semua mata para namja menjadi tergila-gila padanya. Yeoja manis itu memulai kembali adegan aktingnya.

"Aku seperti bintang Sunbae. Dan kau seperti Bulannya" Donghae kembali menautkan kedua alisnya heran.

"Kau seperti sebuah bulan yang terus membuatku ingin selalu ingin berada disekitarmu. Melihatmu bersinar dengan pantulan sinar matahari. Kau selalu mempesonakanku sebagai sebuah bintang" Yoona tersenyum manis. Tak lama yeoja itu diam beberapa detik untuk memikirkan ide apa yang akan dia keluarkan.

"Sunbae maukah kau menjadi Namja chinguku. Aku akan selalu bersikap manis. Menjadi bintang yang baik dimatamu"

Donghae tersenyum. Yeoja dihadapannya ini memang lucu dan manis. Donghae meraih tangan Yoona.

"Aku mau" jawab Donghae sambil mengeluarkan senyuman manisnya.

"Yak! Mereka cocok sekali menjadi pemain drama. Atau  Kalian menikah saja!" seorang siswa laki-laki memekik kencang dan dengan kompaknya Donghae dan Yoona menatap tajam namja tersebut, yang mampu membuat namja itu diam. Tak lama semua mata para siswi yeoja menghujamkannya tatapan tidak suka yang mengisyaratkan

'Tutup mulutmu Babo! Donghae hanya milik kami'

••••

Seohyun mendesah kecewa saat mendapati rak buku tempat buku yang akan dipinjami untuk dibacanya tersebut kosong. Nampaknya buku tersebut sudah ada yang meminjamnya lebih dulu dari dirinya.

"Aigoo padahal aku ingin sekali membaca buku itu" Seohyun sedikit gemas. Dia sedikit berjinjit. Untuk melihat rak diatas rak buku yang sedang dicarinya. Memungkinkan menemukan buku yang dia cari ada diatas rak tersebut. Matanya terus beputar-putar disekitar rak tersebut. Tapi sepertinya dia harus kembali mendesah kecewa, mendapati buku yang dicarinya juga tidak ada disana. Seohyun pun menyerah dan memutuskan untuk mencari buku lain.

'Pluk'

Seohyun membungkuk sopan berkali-kali. Saat merasa menabrak seseorang.

"Jeongmal mianhae.. Mianhae" Reflek tubuhnya segera berjongkok dan memunguti buku-buku yang tergeletak pasrah di lantai, karena dirinya. Tanpa dia sadari sang empu pemilik buku membantunya memunguti buku-buku tersebut. Sudut mata Seohyun melirik sedikit siapa orang itu. Dari sudut matanya dapat Seohyun pastikan orang itu adalah seorang namja. Dan Seohyun kembali melanjutkan aktivitasnya memunguti buku.

"Mianhae" ujar seohyun. Seohyun dan namja itu sama-sama berdiri. Tak lama Seohyun mengulurkan tangannya yang sudah tergenggam beberapa buku untuk diserahkan kepada namja tersebut. Seohyun menatap namja tersebut. Yang tentunya sudah menjadi kebiasaan ketika sedang berinteraksi dengan orang, agar dapat menerima julukan 'Sopan'.

"Eoh Kyuhyun sunbae" Seohyun kembali membungkuk sopan. Ketika Kyuhyun menerima buku dari tangan Seohyun. Kyuhyun hanya tersenyum ramah melihat sikap Seohyun yang sopan.

Seohyun ingin berbalik pergi. Tapi karena suatu sebab membuatnya mengurungkan niatnya. Iya itu karena matanya menangkap buku yang sedari tadi dicari-carinya berada didalam genggaman Kyuhyun. Rasa keingintahuannya untuk membaca buku tersebut. Membuat sesuatu didalam dirinya memaksanya berbuat sedikit lancang untuk mendapatkan buku tersebut.

"Permisi Sunbae.. Igo" ujar Seohyun dengan pelan. Sembari telunjuk tangan kanannya menunjuk buku di lengan Kyuhyun.

Kyuhyun segera menoleh kearah buku dilengannya. Dan kembali menatap Seohyun. "Buku ini?"

Seohyun mengangguk pelan. "Apakah aku boleh membacanya sebentar?. Buku itu saat aku mencari diraknya sudah habis karena dipinjam para siswa lain. Bolehkah?" Tanya Seohyun sepelan mungkin.

Kyuhyun hanya membalas sebuah senyuman kecil. Tak lama tubuh tegap tersebut berjalan melewati Seohyun yang sedikit terpaku ditempat. Seohyun menoleh sedikit kebelakang. Arah Kyuhyun pergi, mungkin dalam hatinya dumelan sudah siap meledak. Bisanya namja itu tidak membalas ucapannya yang begitu sopan.

Seohyun kembali menghela nafas kasar. Kakinya bersiap untuk pergi dari tempat itu. Rasanya benar-benar menyesakkan disini. Kau bertanya dan dia mengabaikanmu hanya sebuah senyuman jawabannya. Itu bukan jawaban yang Seohyun inginkan. Dia ingin jawaban lisan yang jelas untuk dia mengerti. Tapi Seohyun bukanlah tipikal orang yang pendendam. Yeoja itu mungkin akan marah beberapa saat. Dan akan kembali seperti semula pada besok hari.yah walaupun kejadian yang sudah membuatnya sedikit malu karena diabaikan Kyuhyun tidak membuatnya membenci Kyuhyun, dan itu dapat dipastikan. Karena Seohyun adalah seorang yeoja yang polos.

Baru memulai satu langkah untuk berjalan. Pendengarannya dengan jelas mendengar Kyuhyun Berdehem ringan, yang reflek membuat dirinya menoleh. Penglihatannya dapat melihat jika namja itu sedang menatapnya sambil tersenyum Kyuhyun berdiri didekat jendela yang tentunya dapat memantulkan sinar matahari yang membuat Kyuhyun sedikit terkena terpaan sinar mentari. Dia juga melihat buku yang dicarinya itu sudah berada salah satu meja tempat untuk para pengunjung perpustakaan membaca buku perpustakaan tersebut yang tepatnya meja itu berada disamping Kyuhyun.

"Mau membaca buku ini bersama?" tawar Kyuhyun sambil memegangi sandaran kursi, yang tampaknya Kursi itu untuk diberikan kepada Seohyun.

Sesaat keduanya terdiam , Seohyun hanya bisa menatap bingung sampai ia mencerna ucapan Kyuhyun barusan . Bibir Seohyun tertarik satu sampai dua senti disetiap sisinya, sebuah lengkungan tipis tercipta diwajahnya. Kakinya memutar haluan arah jalannya.

"Ne sunbae" Seohyun berjalan menuju tempat Kyuhyun berada. Bukannya itu bagus? Daripada harus menunggu hari esok yang belum tentu ketika ia cek buku itu ada diraknya seperti semula.

••••

"Kau kalah Yoong!! pokoknya aku tidak mau tau! Traktir aku!"Seru Sooyoung kesenangan. Saat berhasil memainkan permainan catur dengan mutlak. Membuat Yoona mendengus kesal.

"Dasar shikshin! Kajja!" Pekik Yoona. Lalu berjalan mendahului Sooyoung yang terkikik geli melihat tingkahnya.

"Untung tidak ada si Yuri. Kalau tidak uang sanguku akan lebih menipis lagi" Gumam Yoona dalam hati. Lega karena Yuri dipanggil guru, untuk membantu membawakan buku. Sooyoung menyusul Yoona yang terus berjalan didepannya. Dia merangkul lengan Yoona dan menyenderkan kepalanya dibahu Yoona. "Yah kau marah ya?"

"Anio" jawab Yoona dingin.

"Kau marah ? "

"Anio"

"Marah?"

Yoona menghentikan langkahnya dan menghentakan bahunya, membuat Sooyoung melepaskan kepalanya dari bahu Yoona. Yoona menatap Sooyoung jengah.

"Aku tidak marah youngie-ah. Jika kau masih membahas hal yang sama maka kau tidak akan aku traktir" Sooyoung segera menutup mulutnya. Jarinya bergaya seolah menResletingkan didepan mulutnya. Yoona mendengus geli melihat tingkah Sooyoung yang dianggapnya sok imut.

"Kajja" Yoona menarik lengan Sooyoung. Kedua shikshin itu akhirnya berjalan bersama menuju kantin.

****

"Yak kembalikan bola itu padaku" Donghae terus melompat berusaha menggapai bola yang sedang diangkat Siwon tinggi. Mereka tengah berlomba memasukkan bola basket terbanyak. Donghae terlihat gemas ingin menggapai bola ditangan Siwon. Siwon terus berlari menghindari Donghae dengan tawa lebar, yang tentunya mampu menyihir para yeoja-yeoja yang kini terlihat sedang menonton pertandingan basket kecil-kecilan ini.

Donghae mengeluarkan smirknya saat berhasil menggampai bola basket ditangan Siwon dan berusaha untuk memasukkan bola tersebut kedalam ring basket. Tapi sial dia tidak secepat Siwon , yang akhirnya kini bolak itu sudah berbalik haluan kearah ring basketnya sendiri karena siwon. Donghae tidak ingin kalah lagi. Maka dia mengejar langkah Siwon. Lengannya tidak sengaja menyenggol lengan Siwon, yang membuat bola tersebut terlempar tak tentu arah.

'Prak'

Bola basket itu menabrak keranjang bola voli, yang mengakibatkan bola voli terkeluar dari tempatnya dan menggeinding tak tentu arah. Siwon dan Donghae berusaha menghalau bola-bola voli tersebut agar tidak melukai orang.

"Akh" Siwon dan Donghae membeku ditempat. Saat melihat seorang yeoja jatuh karena tersandung salah satu bola voli.

Iya itu karena Keseimbangan gadis itu hilang seketika yang langsung membuatnya jatuh di lapangan dengan kedua lututnya yang terlebih dahulu menyapa kasarnya lapangan itu. Ringisan langsung melucur dari mulutnya yang terlihat sepertinya gadis itu kesakitan.

"Gwenchana?" Siwon segera mendekati yeoja tersebut dan berjongkok menyamai posisinya dengan posisi yeoja tersebut. Yeoja tersebut tak membalas pertanyaannya, dia lebih memilih mengelus-elus lututnya sembari menyampirkan rambutnya yang menutupi wajahnya dibelakang kupingnya.

Yeoja itu terus meringis kesakitan, membuat Siwon semakin kalut. Aih itu pasti sakit. Siwon pun dapat merasakan hal itu, bagaimana tidak sebuah dengkul yang hanya terbuat dari kulit yang lemah, bergesekan dengan lapangan yang tebuat dari semen yang keras.

"Naiklah dipunggungku" Siwon berjongkok didepan Yuri. Membuat Yuri sedikit kaget.

"Mwo?" Tanya Yuri tidak percaya.

"Naiklah ke punggungku"ujar Siwon sekali lagi. Yuri diam sebentar sebelum akhirnya tubuhnya meringkuk kecil, berusaha menggampai badan Siwon. Siwon tersenyum samar saat merasakan lengan Yuri telah melingkar dilehernya, Merasa sudah mantap dengan posisi Yuri , Siwon segera menggunakan kedua tangannya untuk menopang tubuh Yuri dan mulai menggendong Yeoja itu dipunggungnya.

Siwon membawa Yuri duduk dipinggir lapangan. segera dia raih tas sekolahnya, dan tampak serius mengobrak-abrik isi tasnya sebelum akhirnya senyuman kelegaan terpampang jelas diwajahnya, saat mendapatkan kotak kecil berbentuk tanda tambah berwarna merah yang merupakan lambang -lambang yang biasanya selalu terpampang didunia kedokteran.

Tangannya dengan lihai mengobati luka lecet Yuri dengan cairan antiseptik, Siwon meniup-niupkan luka lecet tersebut. Dia dapat merasakan Suara ringisan sakit Yuri. Membuatnya mendongakkan kepalanya memandang langsung wajah yeoja yang sudah bersemu merah tersebut.

"Mianhae aku sudah membuatmu luka seperti ini. Mianhae sudah membuatmu sakit" pinta Siwon penuh rasa bersalah. Yuri tersenyum teduh dan akhirnya mengangguk kecil. Siwon membalas senyuman manisnya, dan kini tatapannya kembali terarah pada lecet dilututnya.

Iya memang Yuri tidak bisa berujar satu katapun, karena sesuatu yang aneh membuatnya dengan terpaksa memilih untuk diam, sesuatu yang mengganjal ujung tenggorokannya, membuat suaranya terdengar kecil atau mmm mungkin tidak ada suaranya sama sekali. Jika kau marah karena kau sudah dicelakai orang dengan tidak sengaja. Lalu bagaimana dengan Yuri yang malah tampaknya terlihat bersyukur.

Siwon menempelkan plester tepat diatas luka lecet lututnya. Namja itu mengelus-elus daerah disekitar luka lecet tersebut.

"Kurasa sudah selesai" Siwon menyimpuni obat P3knya dan beralih untuk duduk disamping Yuri.

Yuri memejamkan matanya senang. Bahkan dia sedikit menggigit bibir bawahnya. Oh tuhan sudah berapa kali kau membuat gadis ini mujur dalam sehari?.

"Gomawo" jawab Yuri akhirnya, dengan suara lembut yang bahkan tidak pernah dia keluarkan jika bicara denga Yoona Yuri dan Seohyun.

Siwon hanya tersenyum. Lihat-lihat! Bahkan jika dia bisa melayang maka Yuri akan melayang sekarang. Hanya karena sebuah senyuman,jantungnya terus berdetak cepat. Bisakah dia berpisah sejenak dengan namja ini sekedar untuk menenangkan dirinya yang hampir gila itu.

"Kamu sebal ya?" Yuri segera menoleh kearah Siwon yang tengah asyik memandangi lututnya yang dalam keadaan setengahnya terbalut plester tersebut.

"Anio sunbae.." Yuri menggeleng cepat. Mana mungkin dia sebal pada namja yang disukai itu. Yuri kini tersenyum sendiri sambil memandang keadaan didepannya, memandangi beberapa anak yang tengah asyik pada dunianya sendiri. Ada yang tengah asyik bercengkrama, ada yang sedang asyik mengerjakan tugas pelajaran. Dan memperhatikan Donghae yang merapikan kembali bola-bola basket tersebut. Senyumannya semakin terlihat lebar saat matanya menyadari jika namja yang tengah dipandanginya sedang merubah objek fokus konsentrasinya begitu melihat dua yeoja tengah melintas disekitarnya. Dan tampaknya namja itu tertarik dengan yeoja yang sedang tertawa, yang tawanya tampak seperti aligator. Ya Tampaknya Donghae sedang memperhatikan Yoona.

Tunggu dulu mengapa dia merasa dari sudut matanya lelaki disampingnya tengah memperhatikannya. Sontak membuat dirinya langsung sumringah sendiri.

"Kau manis Yuri-ssi" Yuri menoleh cepat kearah Siwon yang tersenyum kearahnya sembari memangku dagunya dengan tangan kanannya yang bertumpu pada paha kanannya.

••••

"Gomawo Kyuhyun sunbae.. Mmh sini biar aku yang mengembalikan buku ini ketempatnya."

"Cheonma... Ini.. Kau masih ingin membaca disini atau langsung keluar?"

"Aku langsung keluar saja. Teman-temanku mungkin sudah berada dikantin. Kau mau ikut aku keluar sunbae?" Seohyun tersenyum ramah. Dia mendorong masuk bangku yang didudukinya kebawah meja tempat dia membaca buku bersama Kyuhyun tadi. Tangannya megulur meraih buku yang baru saja dibacanya bersama Kyuhyun tadi.

"Anieyo.. Aku masih ingin membaca" Seohyun hanya mengangguk kecil, dan mulai melangkah pergi.

Seohyun tidak menyadari sepasang mata Kyuhyun masih memperhatikannya, namja itu tersenyum teduh memandangi Seohyun.

"Yak liat-liat dong kalau jalan" Kyuhyun sedikit kaget saat melihat Victoria dengan sengaja berjalan menyenggol pundak Seohyun, membuat buku ditangan Seohyun terjatuh. Victoria menatap tajam Seohyun yang malah menunduk dan tak lama berjongkok meraih buku yang terjatuh dari tangannya.

Victoria berjalan menuju kearahnya sekarang. Yeoja itu menunjukan senyum manisnya.

"Kyuhyun sunbae boleh aku duduk disampingmu?" Tegur Victoria genit. Kyuhyun tersenyum ramah membalas senyuman Victoria, membuat Victoria sedikit melebarkan senyumannya.

"Silahkan" jawab Kyuhyun ramah.

Victoria pun menarik bangku yang diduduki Seohyun keluar. Saat dia hendak menduduki dirinya dibangku tersebut. Dia sedikit kesal, ketika menyadari Kyuhyun menyimpuni semua buku-bukunya, dan memasukan bangkunya lalu meninggalkannya yang duduk terpaku ditempat itu.

"Ibu saya pinjam buku ini" Kyuhyun menyerahkan buku-buku perpustakaan yang akan dipinjaminya untuk dicatat, dia tersenyum saat menyadari Seohyun melewatinya, tanpa mengetahui dirinya disana. Kyuhyun meraih pergelangan tangan Seohyun, membuat Seohyun kaget.

"Keluar bersama?" Tawar Kyuhyun pelan. Seohyun sedikit kikuk, bukannya tadi Kyuhyun masih berada disana. Mengapa tiba-tiba namja itu bisa di meja piket perpustakaan.

"Ne.." Balas Seohyun seadanya, Kyuhyun meraih buku yang akan dipinjaminya dan tanpa dia sadari tangan kanannya masih memegang pergelangan tangan Seohyun.

"Kajja" ajak Kyuhyun dan mulai berjalan dengan masih memegang pergelangan tangan Seohyun.

"Sunbae..." Kyuhyun segera melepaskan tangannya saat Seohyun menyadarkan dirinya dengan menggerak-gerakan kecil pergelangan tangannya yang dipegang Kyuhyun.

****

Yoona mendengus kesal, dia menjadi tidak bergairah lagi menyantap pesanannya saat menyadari ada Donghae dan Hankyung makan di samping mejanya dan meja Sooyoung. Berbeda dengan Sooyoung yang tampaknya menikmati acara makan mereka dengan bonus pemandangan yang bisa ia curi-curi. Memandangi Hankyung dari jarak dekat. Yoona bukan kesal tanpa alasan. Alasan mengapa ada Donghae makan disamping mejanya bersama Sooyoung adalah Namja ini begitu berisik, sering tertawa tidak jelas, dan baru saja yang membuat puncak Yoona kesal dengannya, ketika Yoona hendak meliriknya dengan tatapan 'Hey kau jangan berisik!' Tanpa dia sadari ternyata sudut matanya menangkap Donghae tengah memandanginya dengan dagu berpangku pada telapak tangannya.

Dan ketika dia membalas memandangi Donghae dengan tatapan tajamnya, yang didapatnya adalah Namja itu tersenyum manis kearahnya sembari melambai kearahnya. Sontak Yoona langsung menoleh kearah lain.

"Aih tidak ada Yuri dan Seohyun tidak asyik ah" dumel Sooyoung tiba-tiba. Mata Yoona membulat. Baru saja pesanan mereka sampai, dan lihat tidak lebih dari lima menit Sooyoung dapat menghabisi makanannya tanpa bekas sedikit pun dipiringnya. Luar biasa.

"Ya ampun Sooyoung makanmu cepat sekali!"

"Aku lapar makanya cepat habis" bela Sooyoung cepat.

"Shikshin" ejek Yoona mencari perkara, Sooyoung melemparkan tatapan tajamnya.

"Hae sepertinya seminggu lagi aku akan ke beijing" Sooyoung segera memilih untuk diam dan mendengarkan percakapan Hankyung dan donghae, sepertinya topik ini menarik.

"Mwo? Masa seminggu lagi. Aihh padahal aku mau mengajak kau, siwon dan Kyuhyun jalan kedaerah gangnam. Ada pertunjukan seni disana"

"Mianhae.. Kapan-kapan oke"

"Chh kau akan di beijing 3 bulan bro. Kapan-kapan bagaimana?. Kau pulang yang pertunjukan itu sudah selesai" dengus Donghae kesal, dan kembali meminum jus strawberrynya.

"Yah mau bagaimana lagi. Aku yang ditunjuk sekolah ini dan negara ini mewakili negara kita mengikuti olimpiade karate itu" balas Hankyung.

"Yah intinya semangat berjuang ya. Jangan lupa bawa oleh-oleh" Hankyung hanya tertawa dengan guyonan Donghae.

Sooyoung mengigit bibir bawahnya, rasa cemas segera terlukis diwajahnya. Yoona yang menangkap sesuatu yang aneh perubahan raut wajah Sooyoung segera mengerti.

"Gwenchana Sooyoung-ah belajarlah mengerti" sooyoung mengangguk, dia tersenyum, tepatnya itu sebuah senyum ketabahan.

"Unnie.." Yoona menoleh kebelakangnya, dan mendapati adiknya tersenyum lebar kearahnya.

"Sooyoung kau kenapa?" Tanya Seohyun heran dan duduk disamping Sooyoung.

"Gwenchana hyunnie-ah, kau sudah makan?"

Seohyun menggeleng lemah, Sooyoung menarik piring Yoona.

"Makanlah pesanan kakakmu ini. Dia tidak memakannya. Sekali" ujar Sooyoung.

"Yak!" Pekik Yoona kesal. Dia ingin meraih piringnya tapi segera ditepis Sooyoung, dan memberikannya pada Seohyun, Seohyun sedikit bingung, sampai akhirnya dia mulai menyuapi makanan Yoona kedalam mulutnya.

"Yak bocah evil!" Sontak SeoSooYoo menoleh kemeja sebelah mereka. Dan mereka sedikit tersenyum melihat kejadian kecil dimeja samping mereka.

Donghae menatap tajam Kyuhyun yang kini merampas jus strawberrynya, dengan Hankyung sebagai pelindung Kyuhyun.

"Sudahlah mengalah saja pada. Kyuhyun. Toh dia jarang-jarang berkumpul dengan kita" bela Hankyung kepada Kyuhyun. Donghae mendesah kesal sebelum akhirnya menampilkan raut wajah cemberut.

"Kok bisa samaan?" Sontak Yoona dan menatap Seohyun, menyerap maksud ucapan gadis manis yang tengah menikmati hidangan dipiri rampasan Sooyoung untuknya.

Sontak Yoona dan Sooyoung saling menatap satu sama lain. Donghae Adalah Yoona, Hankyung adalah Sooyoung, dan Kyuhyun adalah Seohyun. Sooyoung tersenyum kecil. Cih mulai lagi.

"Hey ngomong-ngomong pacarnya Hodong kemana?" Yoona dan Sooyoung terkekeh kecil. Ketika nama Hodong disebutkan Seohyun.

"Entahlah Tadi pacarnya hodong dipanggil guru"

"Oh" jawab Seohyun kecil.

"Paling berduaan sama Hodong" Seohyun dan dan Yoona tertawa kecil.

****

"Yak Hodong darimana saja kau?!" Pekik Yoona ketika mendapati Yuri tengah membaca komik dikelasnya. Merasa terpanggil dengan sebutan 'Hodong' Yuri menatap tajam Yoona.

"Sudah aku bilang jangan panggil aku Hodong! Aku tidak mau kalian mengejekku pacar si gemuk dan bermulut perempuan seperti dia! Dan kau pacarnya ahjussi Psy penjaga sekolah kita diamlah!"

"Mwo aku pacarnya ahjussi Psy?! Shiro! Aku tidak mau dengan orang tua seperti dia" balas Yoona tidak terima sedangkan Sooyong dan Seohun hanya tertawa menikmati tontonan aksi ejek-mengejek dari duo Yuri dan Yoona.

"Sudah-sudah.. Aku ada kabar yang yang sangat membahagiakan" Yoona segera mengambil alih duduk di samping yuri, Sooyoung dan Seohyun duduk di depan keduanya.

"Aku dan Siwon tengah dalam masa percobaan pacaran" bisik Yuri kecil.

"Mwo?! Bagaimana bisa?!" Pekik Sooyoung tidak percaya.

"Begini ceritanya"

Flashback ~

"Kau manis Yuri-ssi"

"Nde?" Siwon hanya tertawa kecil.

"Anieyo aku hanya mengatakan bahwa kau manis. Aku menyukai senyumanmu beda dari semua wanita disekolah ini" pipi Yuri memerah mendengar pujian Siwon yang terdengar manis ditelinganya.

"Gomawo sunbae" jawab Yuri berusaha terlihat sebiasa mungkin.

"Sunbae?" Siwon kembali menoleh kearah Yuri. Yuri mengigit ujung bibir bawahnya entahlah rasanya kata yang akan di ucapkannya ini terasa kelu sekali.

"Ada apa?"

"Ah anieyo aku lupa mau mengucapkannya"

Siwon mengelus puncak kepala Yuri. Sepertinya jantung Yuri sudah tingkat darurat. Sunbae yang disukainya mengelus puncak kepalanya.

"Lucu.. Kau lucu.. Aku suka sekali wajah ceriamu"

Keduanya kembali diam. Hingga akhirnya Donghae melambaikan tangannya kearah Siwon. Siwon mengangguk dan meraih tasnya bersiap pergi. Yuri memejamkan matanya kuat. Sesuatu gejolak terus bergejolak didalam dirinya.

'Ini kesempatan emasmu Yuri! Kejar dia! Cepat Bodoh kesempatan bagus adalah saat ini!'

Berjuta-juta dorongan dari dalam tubuhnya terus memaksanya melakukan sesuatu untuk memperjuangkan perasaanya kepada Siwon. Dengan tekad kuat Yuri berusaha berdiri, dan mengejar Siwon.

"Sunbae!" Dengan tertatih-tatih dia memaksakan dirinya mengejar Siwon. Yang kini tengah memutar dirinya untuk mendengar ucapan Yuri.

"Ada apa?" Tanya ramah.

"Apa.. Apa Sunbae sudah punya pacar?"

Siwon hanya tersenyum ramah. "Untuk saat ini, aku masih belum ingin punya pacar"

Yuri sedikit lega. Setidaknya namja yang disukainya ini masih single. "Mengapa? Apa tidak ingin dicoba"

"Entahlah aku sedang tidak ingin. mian tapi apa maksudmu tiba-tiba menanyakan ini, kau menyukaiku?"

Wajah kikuk spontan terlihat jelas diwajah Yuri. "Nde? Oh.. Emhh.."

Siwon terkekeh. "Maaf ya tapi aku lagi tidak ingin pacaran" namja itu segera berlari mengejar Donghae. Yuri hanya mendengus nafas kecewa. Malu dan sedih bercampur menjadi satu di hatinya. Tapi ada rasa kelegaan juga. Setidaknya Siwon tau jika Yuri menyukainya.

Dengan jalan tertatih-tatih dia berjalan menuju kelasnya.

"Aw!" Dia sedikit terkejut ketika merasa lengannya ditarik seseorang. Dan akhirnya dia tau jika yang menarik lengannya adalah Yubin Cs. Tepatnya Tiffani. Tiffani menatapnya tajam dan mendorong tubuhnya hingga menabrak dinding.

"Hey kau! Harusnya kau sadar diri! Sudah menyukai Siwon oppa, kau menembaknya pula. Untung ditolak" gertak Tiffani, Yuri bukanlah tipe wanita penakut. Ketika Yubin Cs menatapnya tajam, dia malah membalas tatapan tajam juga.

"Waeyo? Apa aku salah menyukai Siwon Oppa?"

"Iyalah. Kau itu berbeda dengannya!" Sela Yubin langsung.

"Beda bagaimana? Memangnya jika menyukai seseorang membutuhkan persamaaan dan dilarang berbeda. Cih kalian ini konyol sekali"

"Mwo?! Kami konyo?! Hey kalian itu tidak cocok menjadi pacar. Siwon Oppa lebih cocok denganku. Kalian itu jelas sangat berbeda!"

"Aku tidak keberatan jika kami berbeda" Yubin cs dan Yuri sontak mendongkak keatas. Dan kagetnya mereka ketika melihat Siwon memandang datar kelimanya dari dalam kelasnya. Yubin cs segera pergi meninggalkan Yuri yang masih berdiri disana.

"Gwenchana?" Tanya Siwon dari atas.

"Gwenchana sunbae, gomawo" Yuri membungkuk, dan mulai berjalan.

"Hey! Kalau tidak salah namamu itu Kwon Yuri bukan" Yuri kembali menoleh kearah siwon.

"Ne sunbae" jawab Yuri kecil.

"Hey bagaimana kalau kita mencobanya"

"Nde sunbae?"

"Usulmu. Tentang mencobanya. Apa kau tidak tertarik lagi?"

Seketika Yuri tersadar arti maksud ucapan Siwon.

"Oh itu. Aku masih tertarik, setidaknya jika kau tidak mau menjadi namja chingu ku yang sebenarnya. Mengapa kita tidak mencoba untuk melakukan masa percobaan, aku akan berusaha menjadi yeoja chingu yang baik"

"Begitu kah?" Yuri mengangguk, berharap dengan jawaban Siwon. Siwon terlihat menimang-nimang usul Yuri.

Siwon tersenyum dan mengangguk "baiklah aku mau. Ku rasa itu menyenangkan, jadilah yeoja chinguku yang manis" ujarnya dan menghilang dari balik jendela kelasnya.

Tanpa sadar senyuman Yuri terlukis jelas diwajahnya. Aigoo menyenangkan sekali. Sepertinya akan ada lembar baru yang akan mengisi setiap harinya yang baru, setidaknya mengisi lembara itu dengan memory yang manis. Hahaha sepertinya langkah untuk meraih hati seorang Choi Siwon dapat dia dapatkan dengan mudah.







Flash back End

 
 
Tbc

Wkwkwk maaf ya lanjutannya lambat. Jangan lupa comment :D
 

3 comments:

  1. keren eonnie.. ^^
    lanjut, ya, eon..
    yulwon nya cepet jadian donk,,

    ReplyDelete
  2. annyeong :)
    sunsun absen ya di FF ini ? :(
    ah gwenchana... FFnya bagus author,
    oya saya jadi seneng baca FF seokyu,Hyohyuk,dll di blog ini.. gomawo :o

    ReplyDelete
  3. Daebak ! ><
    Aku suka banget ff nya eonnie ^^
    Lanjutannya di usahakan cepat ya eonnie :bb

    ReplyDelete

gomawo udah membaca
tinggalkan pesan chingu yaa
FF mana yang paling banyak commentnya,
FF itulah yang bakal paling cepat ku publish :D

My Blog List

  • *SOFTWARE SIPD YANG DIDESAIN KHUSUS UNTUK USAHA SIPD adalah Sеbuаh Aрlіkаѕі SIPD yang dilengkapi ѕіѕtеm реrhіtungаn Akuntаnѕі, Pembukuan yang Lengkap, dаn...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...