Monday, November 19, 2012

Queen In My Mind : Part 2



Cast              : Lee Donghae, Im Yoona,  Park Chanyeol
Other Cast  :  Cho Kyuhyun, Kim Kibum, Choi Siwon dll
genre           : Romance, Frienship, family,
Author        : Meiliyana

Part 2 udah terbit *Nari Gangnam Style* ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ ┌(˘⌣˘)ʃ  . Setelah berjuang cukup lama akhirnya FF ini selesai. Author berharap di part ini, Readers yang awalnya di part 1 menjadi siders, sekarang mau tobat menjadi good readers. Tapi, kalau masih ga mau tobat, GO AWAY KALIAN PARA SIDERS!!!.
Oh, Iya Kalau kalian memang ga suka Couple YoonHae, Author melarang yang namanya BASH!  Segitu aja deh, let’s read^w^~


♡♥♡

“Tch, Yah Kyu! Kau masih ingat tidak dengan Yeoja gila semalam?.” Tanya Donghae yang sedang duduk santai di ruang kantor milik Kyuhyun.

“Yeoja yang tadi malam menghajarmu? Aku ingat. Apa jangan-jangan tujuanmu kesini cuma untuk membicarakan gadis itu? Hahahaha, sepertinya Kau masih dibayang-bayangi olehnya.” Sahut Kyuhyun tanpa menoleh ke arah Donghae, karena Ia masih menandatangi berkas-berkas penting.

“Yah! Kau tahu? Masa tadi pagi saat aku akan menuntutnya bersama pengacaraku, bisa-bisanya Dia bilang, kalau Dia tidak bersalah, padahal luka lebam di wajahku ini di sebabkan olehnya!. Jadi, gugatanku di selesaikan begitu saja, tanpa ada penyelesaian.” Geram Donghae mengepal kuat kedua tangannya, ketika mengingat kejadian barusan.

“Aigoo, kau ini benar-benar namja tidak tahu diri ya. Kalau aku jadi pengacara itu, aku juga akan mengambil jalan yang sama membela yeoja itu. Kamu itu tidak tahu apa, sikapmu tadi malam itu bisa dibilang melecehkan nama baik! Masih untung Yeoja itu hanya menghajarmu, bagaimana kalau dia memanggil pengacara sepertimu juga? Yang ada pihak dia yang menang, juga pamor mu sebagai calon CEO Lee Corp. Akan hancur dimana-mana. Bayangkan itu Hae!.” Ceramah Kyuhyun sembari memangku dagunya dengan tangannya.

“Aishh! Lupakanlah! Percuma menceritakannya kepadamu. Kamu juga malah balik menyalahkanku, ya sudah aku pergi dulu, Anyeong!.” Donghae berlalu pergi dengan tampang yang muram.

“Dia dari dulu memang tidak berubah, bagaimana aku mau memanggilnya Hyung, kalau tingkahnya masih seperti ini.” Gumam Kyuhyun dalam hati sembari menggelengkan pelan kepalanya.

♡♥♡

Donghae menghempaskan tubuhnya ke atas sebuah kasur berukurang king. Rasa lelah kini telah mengerubungi dirinya, kejadian seharian ini telah Ia lupakan semua. Yang Ia ingin Dia lakukan kini adalah Istirahat untuk melemaskan otot-ototnya yang kaku.

Tok..Tok

Suara ketukan yang mengetuk pintu kamar Donghae, berhasil membuat Donghae terbangun dari istirahatnya.
“Nuguya?.”.

Krek!

Knop ruangan tersebut pun terbuka, disusuli dengan seseorang lelaki setengah baya yang memasuki kamar Donghae tersebut. Lelaki tersebut lalu duduk di sebuah kursi yang berada tak jauh dari kasur Donghae. 

“Mwoya abeoji?.” Tanya Donghae sedikit ketus, karena acara istirahatnya diusik oleh orang itu yang ternyata adalah Ayahnya sendiri.

“Mulai besok jabatanku sudah kulimpahkan kepadamu, jadi besok kau sudah dapat bekerja.” Jawab Ayah Donghae dengan pandangan datar.

“MWO?.” Donghae terperangah sampai-sampai Ia terduduk dari tidurnya. “Ya! Abeoji. Aku ini masih belum siap, bagaimana bisa engkau limpahkan pekerjaan itu kepadaku secara mendadak?.” Imbuhnya dengan nada tidak percaya.

“Mau sampai kapan kau belum siap, huh? Pokoknya siap tidak siap, besok Kau harus pergi bekerja! Atau siap-siap Kau hengkang dari rumah ini dan semua barang-barangmu, kan Ku sita!.” Ancam Appa Donghae.
Mendengar ancaman dari Appanya, Donghae sudah tidak dapat berkutik lagi, Ia tahu sendiri, kalau Ayahnya itu adalah tipe orang yang konsisten dengan ucapannya. Jika Ia tetap memilih tidak, maka kemungkinan besar kehidupannya akan berubah menjadi menurun drastis. Maka, mau tidak mau Ia pun akhirnya dengan terpaksa menuruti kemauan Ayahnya tersebut. “Abeoji, tadi aku hanya bercanda hehehe. Baiklah, besok aku akan bekerja. Tapi ingat, jangan mengusirku, ya abeoji.” Bohongnya terpaksa dengan nada memelas.

“Ya, sudah. Besok pagi Kau harus sudah berada di perusahaan. Kalau tidak, Kau tanggung sendiri akibatnya.” Timpal Ayah Donghae berjalan keluar dari kamar Donghae.

“Haiissssh!!!! Lama-lama aku bisa gila!.” Geram Donghae, saat Ayahnya telah keluar dari kamarnya.

♡♥♡

Donghae menatapi sebuah gedung yang berdiri dengan gagah dihadapannya kini. Sesekali melirik ke arah para karyawan yang menatapnya tidak percaya.

Donghae menarik nafasnya dalam-dalam, lalu dihembuskannya. Ia pun memasuki gedung perusahaannya dengan gagah. Semua orang yang ia lewati, menunduk hormat kepadanya. Membuat Donghae yang awalnya grogi menjadi santai – santai saja sekarang.

“Ini lebih menyenangkan ternyata.” Gumamnya dalam hati sembari tetap berjalan menuju ruangannya.

♡♥♡

“Ahhhh, hidup ini indah.” Racaunya sembari terus bermain dengan kursi kerjanya yang bisa berputar (?).
Tok!Tok!.

Mendengar ketukan dari luar, Donghae bergegas merubah posisi duduknya tadi dan merapikan dasinya yang sempat miring akibat ulahnya sendiri.

“Masuk!.”

Knop pintu ruangan tersebut pun terbuka, tak lama setelah itu, seorang yeoja yang memakai celana panjang jeans dan sweater yang dihiasi syal bergambarkan bunga sakura. Ia masuk kedalam ruangan tersebut dengan sebuah amplop ditangan kanannya.

“Neo???.” Seru mereka bersamaan saling tunjuk-menunjuk.

“Ya, Kau yeoja gila semalam!. Buat apa kemari, huh?. Apa, jangan-jangan Kau stalkerku, sampai-sampai Kau tahu tempatku bekerja.” Tuduh Donghae dengan tatapan sinis.

“Ya! Kau kunyuk! Kau disini?.” Yoona masih tercengang mendapati Donghae berada di satu tempat dengannya.

“Wae? Aku kerja disini, ini ruanganku. Ppali! Jelaskan tujuanmu kesini, aku sedang sibuk sekarang, nona polisi.” Sahut Donghae yang berpura-pura mengalihkan fokusnya pada berkas kosong dihadapannya.
“Aku kesini bukan untuk bertemu dirimu, tapi aku ingin mengembalikan uang ini ke Tuan Lee. Cepat beritahu aku sekarang.” 

“Kau mencari Abeoji? Shireo!. Naga!.” Ucap Donghae .

“Aisss, Yak! Aku mau mengembalikan uang ini ke Appa mu! Baiklah kalau Kau tidak mau. Sampaikan salam ku ke Tuan Lee dan ini tolong Kau kembalikan ke Appamu.” Yoona menyerahkan amplop tersebut di atas meja Donghae, lalu melangkah pergi keluar dari ruangan Donghae.

Donghae hanya termenung menatapi Amplop yang berisikan uang tersebut. “Abeoji mengenalnya? Bagaimana bisa.” Gumamnya bingung.

♡♥♡

“Tch, namja menyebalkan! Kenapa aku bisa bertemu dengan namja bodoh seperti Dia!.” Gerutu Yoona kesal sembari berjalan menuju Halte bus yang tersedia tepat di depan gedung Lee Corp.

“Hei!!! NONA POLISI AMATIRAN!!!!.” Teriak seseorang membuat Yoona menoleh. Dilihatnya Donghae yang sedang berlari tergesa-gesa ke arahnya. Yoona yang tahu suara itu milik Donghae, segera melanjutkan langkahnya cepat, Ia tidak mengindahkan panggilan Donghae, karena kesal dengan panggilan Donghae yang menyebutnya Polisi Amatir.

Akan tetapi, secepat apapun Yoona melangkah, langkahnya tidak sebanding dengan Donghae yang berjalan lebih cepat darinya. Ya, Donghae berhasil meraih tangan Yoona.

“Ya…K..Kau.” Donghae menarik nafasnya cepat, Dia sangat kelelahan tadi usai berlari mengejar Yoona.
“Ada apa lagi, huh?. Tadi Kau baru saja menyuruhku pergi, sekarang malah mengejarku. Babo!.” Kesal Yoona dengan raut datar.

Tak ada sahutan dari Donghae, Donghae malah menarik tangan Yoona menuju ke suatu tempat.

 ♡♥♡
Uljima, Kita akan bertemu lagi. Aku janji.” Seorang anak lelaki mengusap air mata yang terjatuh dipipi seorang anak perempuan di sampingnya.

“Tapi, kamu bilang Kita akan bersama sampai Kita tua nanti. Kau bohong!.” Jawab gadis kecil itu dengan menggenggam kuat bocak laki-laki tersebut.

“Tenang saja, Kita tidak akan berpisah selamanya. Nanti, ketika Aku kembali, Kita akan menikah Yoong.” Ucap Bocah lelaki itu apa adanya dengan senyuman yang berhasil membuat gadis kecil itu berhenti menangis.

“Janji?.” Tanya gadis kecil itu. “Janji!.” Sahut bocah lelaki itu mantab menautkan jari kelinkingnya dengan gadis kecil tersebut. Keduanya pun beranjak dari tempat itu sambil berpegangan tangan

♡♥♡

Keduanya Kini sudah duduk di pinggiran sungai Han yang mulai di penuhi pengunjung, karena hari sudah hampir malam.

“Nona Polisi amatiran, Katakan kepadaku mengapa Kau bisa mengenal Abeoji.” Tanya Donghae yang sedang asyik menikmati Bubble teanya *Ketularan virus HunHan hihihi(‾▽‾)♉*

“Hya!! Berhentilah memanggilku dengan sebutan Polisi Amatiran, bagaimana kalau orang mendengarnya? Sangat memalukan, bodoh!.” Cetus Yoona sembari mencubit kasar lengan Donghae.

“YAK!! Appo.” Sahut Donghae sembari mengelus-elus lengannya yang baru di cubit Yoona. “Aku tidak tahu namamu Agasshi, jadi ku panggil apalagi.” Imbuhnya kemudian.

“Im Yoon Ah, panggil Aku Yoona saja. Arraseo?.” 

“Ye, arraseo. Yoona-ssi.” Angguknya kemudian. “Im Yoona, hmmm seperti aku pernah dengar? Tapi dimana.” Batinnya.

“Baiklah, Tuan Lee Donghae-ssi, apa tujuan mu membawa ku ke sini?.” Tanya sembari menoleh ke Donghae.

“Tadi kan aku sudah menanyakannya kepadamu.” Jawab Donghae santai.

“Oh, soal Ahjussi. Mollayo, Harabeoji (kakek) dan Ahjussi sangat dekat. Ahjussi sering sekali bertamu ke rumah kami. Kedengarannya aneh bukan? Aku mengenal Appa mu, tapi Aku tidak tahu Kau anaknya, bahkan Kita malah bermusuhan .” Jelasnya dengan memperlihatkan senyuman ramahnya.

“Iya, aku juga berpikir begitu. Abeoji tidak pernah menceritakannya kepadaku.” Sahut Donghae yang juga ikut tersenyum. “Tapi, amplop yang tadi siang Kau berikan kepadaku itu amplop apa?.” Tambahnya kemudian

“Appa mu itu orang yang bersahaja, Dia sangat suka membantu keluargaku, Sebenarnya Ahjussi ingin membayar semua akomodasi untuk pengobatan Harabeoji, tapi aku menolaknya. Aku menganggapnya sebagai pinjaman saja, karena Aku tidak enak hati kepada Ahjussi yang dari Aku kecil suka menolong keluargaku.” Lagi-lagi senyuman Yoona merekah saat mengingat kebaikan yang diberikan Appa Donghae kepada keluarganya.

Donghae yang disampingnya Kini sedang memperhatikan Yoona yang baru pertama kali ini tersenyum kepadanya, tanpa Ia sadari, Ia juga ikut tersenyum. Ia nampak mulai merasa jika Yeoja di sampingnya itu ramah dan hangat.

“Boleh ku tahu, mengapa Kau tinggal dengan kakekmu? Apa orang tua mu masih ada?.” Tanya Donghae lagi sembari meminum Bubble teanya.

“Mereka berdua sudah meninggal.” Ujar Yoona pelan dengan senyuman kecil.

“Omo!! Mianhae! Aku tidak tahu.” Kejut Donghae

“Gwenchana..”

Donghae memperhatikan Yoona yang sedang menerawang kosong ke sungai Han. Ternyata di balik dirinya kuat, terdapat sebuah kesedihan yang mendalam.

♡♥♡

“Anyeonghaseo, tumben sekali tuan muda ke sini. Ada apa?.” Sambut seorang wanita setengah baya, yang ternyata adalah seorang pembantu di situ.

“Aku mau bertemu dengan abeoji, dia ada?.”

“Ada, Tuan muda bisa temui dia di ruangannya.”

“Gomawo ahjumma.” Ucap Donghae kemudian, lalu berlalu ke ruangan kerja Appanya.
Sesampai di di depan pintu, Donghae menghela nafasnya. Lalu, ia membuka knop pintu ruangan itu. Dia mengedarkan pandangannya begitu masuk di ruangan tersebut, ia mendapati Appanya yang sedang sibuk bermain dengan laptopnya.

“Ahhh, Donghae!. Bagaimana dengan kerja pertamamu?.” Tanya Appa Donghae yang baru tersadar Donghae ada di ruangannya.

“Baik. Tapi, di saat aku sedang bekerja, ada seorang Yeoja yang memberikan amplop ini untuk di sampaikan kepadamu.” Donghae menyerahkan amplop yang diberikan Yoona di meja Appanya.

Appa Donghae menatap bingung dengan amplop yang diatas mejanya itu, lalu diraihnya amplop tersebut, melihat isinya.

“Oooh, siapa yang memberikanmu ini? Im Yoona?.” Tanya Appanya yang langsung tahu maksud dari isi amplop tersebut.

“Ne, tapi Abeoji mengapa bisa kenal dengan nona polisi itu?.” Ucap Donghae yang sudah duduk berhadapan dengan appanya.

“Kau tidak ingat dia?.” Timpal Appa Donghae terkejut. “Molla.” Sahut Donghae dengan menggelengkan kepalanya.

Ayah Donghae hanya menghela nafasnya berat sembari menggelengkan kepalanya.

“Kau akan tahu, Donghae..” Ucap Ayah Donghae, lalu beralih kembali dengan laptopnya, yang membuat Donghae berdiri heran.

“Siapa sebenarnya Yeoja itu?.” Tanya Donghae dalam hati yang merasa ada sesuatu yang di sembunyikan dari Appanya tentang sosok yeoja bernama Im Yoon Ah tersebut.

♡♥♡

“HYA! Polisi Kim! Sudah kubilang aku tidak mau ada cream di kopiku, kenapa kau selalu mengulang kesalahan yang lama,sih!.” Pekik Yoona

“Eishhh… Kalau tidak mau ya sudah, tidak usah cerewet!.” Balas Taeyeon ogah-ogahan sambil berjalan menuju meja kerjanya.

Yoona hanya menampakkan wajah gusarnya. Ia kembali berjalan menuju meja kerjanya dan mulai mengetik untuk laporan penyelidikannya. Saat ini moodnya sedang tidak baik, terlebih ketika Taeyeon teman satu jabatannya salah membelikan minuman pesanannya.

“Sunbae… Kapten meminta Kita untuk melaporkan penyelidikan Kita kemari. Apa sudah siap?.” Chanyeol menepuk pundak Yoona yang sedang menerawang ke layar komputer.

“Tinggal print. Kau saja yang melanjutkannya. Aku mau keluar.” Yoona melenggang pergi meningalkan Chanyeol dibelakangnya yang masih berkutat di meja kerjanya.

Chanyeol heran sembari mengernyitkan dahinya. “Aneh sekali.” Gumamnya menggeleng kepala.

♥♡♥

Dengan langkah gontai, Yoona mengarahkan kakinya menuju sebuah bangku di taman kota yang jaraknya sangat dekat dengan kantor tempat Ia bekerja.

“Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!.” Yoona berteriak kencang sesampainya di taman tersebut. Tanpa disadari olehnya, seseorang namja sedari tadi sedang memperhatikannya, Sosok namja itu tersenyum samar melihat kelakuan yeoja polisi didepannya.

“Michin!.” Pekik Yoona lagi.

“Nona Polisi Yoona, wae?.” Sapa namja itu dengan nada mengejek sambil menepuk bahu Yoona.
Yoona tersentak sembari mengelus dadanya. “Neo… Hya Donghae-ssi mworago?.” Yoona memukuli lengan Donghae yang duduk di sampingnya.

“Yaaak! Appo!.” Erang Donghae mengelus lengannya yang baru dipukul Yoona. “Makanya jangan menganggu ketenangan diriku, naga!.” Omel Yoona menyilangkan tangannya didadanya.

“Aku ingin membantumu Yoona-ssi. Apa kau sudah puas?.” Ucap  Donghae yang sudah berdiri dihadapan Yoona.

“Membantu apa? Sudahlah Aku tidak butuh bantuanmu. Pergi! Sebelum aku menangkapmu dengan tuduhan keamanan karena Kau telah menguntitku dari kantor sampai ditaman ini.” Balas Yoona tak kalah. Ia juga ikut bangkit berdiri dari bangku tadi dan berdiri tepat didepan Donghae, sehingga jarak antara Yoona dan Donghae terpaut sangat dekat.

“Aku tidak takut, Yoona-ssi.” Donghae berjalan maju mendekati Yoona yang berdiri didepannya. Perlahan-lahan jarang antara keduanya mendekat, Yoona pun mulai salah tingkah. Ia berjalan mundur menjauhi Donghae yang mendekati dirinya. Hingga Yoona terjatuh duduk dibangku yang berada di belakangnya. Tapi, Donghae tetap tidak berhenti. 

Hingga akhirnya Donghae sudah berdiri didepan Yoona. Donghae sedikit menunduk, lalu mendekati wajahnya ke Wajah Yoona yang sudah memerah. Yoona memejamkan matanya, hingga jarak wajah mereka yang hanya terpaut 2 senti.

“Hya! Jadi tidak menjalankan aksi balas dendammu?.” Tanya Donghae Tiba-tiba, lalu menjauhkan wajahnya dari wajah Yoona. Yoona yang menutup matapun segera membelalakkan matanya, kini rasa malunya telah meluap melebihi sebelumnya. Mukanya memerah dan mengucurkan keringat.

“Ah?errr… Hmmmm. ” Ucap Yoona gelagapan salah tingkah.

“Wae? Kau tidak ingat? Ahhh apa kau tadi pikir aku akan menciummu, Yoona-ssi?.” Goda Donghae menaikkan sebelah alisnya.

“Mwo?! Hya! Aniyo! aku juga tidak mau dicium olehmu.” Balas Yoona tak mau kalah sambil menjulurkan lidahnya C(•ټ•)Ɔ .

“Terserahlah, aku juga tidak akan menciummu, gadis aneh!.”

“HYA!!! Nappeun!.” Pekik Yoona beranjak pergi dari taman itu dan meninggalkan Donghae dibelakangnya.
Terdengar suara hentakan kaki dari arah belakang. Yoona tahu suara hentakan kaki itu berasal dari sepatu Donghae yang sedang mengejarnya. “Yak! Chamkaman! Yoona-ssi Chamkan!.” Pekik namja itu terus mengejar Yoona, tetapi tidak dihiraukan oleh Yoona. Yoona tetap berjalan lurus tanpa sekalipun menengok kebelakang, saat ini dirinya benar-benar kesal dan sangat malu. 

Tapi, Yoona tetaplah seorang wanita yang langkahnya tak sepanjang Donghae yang berhasil menahan bahunya agar Yoona tidak pergi lagi.

“Yak! Lepaskan apa-apaan ini.” Gerutu yoona sarkatis.

“Aiss, Aku sudah bilang akan membantumu bukan?.” Donghae mencengkram tangan Yoona kuat dan menariknya pergi menuju mobilnya. “Yah! Yah! Lepaskan.” Jerit Yoona berusaha melepaskan cengkraman Donghae yang tenaganya lebih kuat darinya.

“Aiss,Shikero! apa perlu bibirmu itu kusumpal dengan ciuman, biar Kau bisa diam.” Bentak Donghae yang menghentikan langkahnya dan melepaskan cengkramannya dari tangan Yoona.

“Mwo!!! Dasar namja Gil…” Ucapan Yoona terhenti, ketika Donghae menarik tubuhnya ke dalam dekapan Donghae. “Hya! Kau mau mati huh? Hampir saja Kau di tabrak pengendara motor tadi.” Rutuk Donghae sambil mencengkram kuat kedua bahu Yoona .Seketika Yoona hanya bisa berdiri mematung, darah dalam tubuhnya berdesir kencang. Rasa keterkejutannya itu hampir membuat jantungnya berhenti mendadak.

“Gwenchana?.” Tanya Donghae dengan alis naik sebelah.

“Gwen..chana…” Sahut Yoona yang nampak salah tingkah.

“Baiklah, Nona Im Kita jalan.” Donghae menarik pelan tangan Yoona menuju mobilnya. Tak ada sahutan dari Yoona. Melihat tingkah Yoona yang tampak kikuk, harus membuat Donghae menahan gelak tawanya yang hampir meledak. “Gadis kuat yang polos.” Pikirnya, lalu segera mengarahkan stir mobilnya menuju ke suatu tempat.
-To Be Continued-

Part 2 udah kelar, hore!!!ᄾ(∩〇∩)ᄼ. Di comment! Di Comment! Di comment! Jangan cuma baca doang!.
Author minta maaf jikalau di FF buruk ini terdapat typo ataupun ceritanya aneh. Di part 2 ini, Author sedikit kehilangan mood, jadi ga tau hasil ceritanya :’( . Ya udeh See u on part 3, but on this part, don’t forget to leave a comment ^o^ . Bye!

6 comments:

  1. apa hubungannya yoona sma appa hae ? jangan2 hae teman kecilnya yoona :D #sok tau
    next partnya ditunggu chingu :)

    ReplyDelete
  2. cingu kapan di lanjut kan Will You Marrie Me !! Loveless Marriage xa,,,,
    sama q mau minta pw love from metropolitan city (part 3)

    ReplyDelete
  3. hwa!! eonni daebak banget :D lanjutya eonni! :D

    ReplyDelete
  4. ayooo lanjut next part ,,,,
    seru ,,,

    ReplyDelete
  5. hwwwaaaaaa!! gmn kelanjutannya nih makin penasaran. :D Ayo thor lanjutkan. (nurul)

    ReplyDelete

gomawo udah membaca
tinggalkan pesan chingu yaa
FF mana yang paling banyak commentnya,
FF itulah yang bakal paling cepat ku publish :D

My Blog List

  • *SOFTWARE SIPD YANG DIDESAIN KHUSUS UNTUK USAHA SIPD adalah Sеbuаh Aрlіkаѕі SIPD yang dilengkapi ѕіѕtеm реrhіtungаn Akuntаnѕі, Pembukuan yang Lengkap, dаn...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...