Thursday, January 31, 2013

I Still Love You (Part 9)



Cast:Kyuhyun super junior, Seohyun snsd, jinwoon 2am, Sooyoung snsd, and other cast
Genre: romance.
type: fanfiction 
Author: Meiliyani
DON’T BE SILENT READERS! REMEMBER THAT I ASSUME YOUR SIN !
 Don't forget Rcl ;)





Seohyun terus saja berkutat memandangi dirinya  didepan kaca meja riasnya, dirinya terus saja memperhatikan secara detail setiap bagian wajahnya, fokus takut-takut make upnya yang agak menor. Sedari tadi waktu terus terbuang karena dirinya berhati-hati memoles wajahnya secantik mungkin.

Dirinya tersenyum manis, membuatnya terlihat sangat anggun dengan lipstick merah tua yang melekat dibibir manisnya, sosok seorang wanita anggun terlihat diwajahnya.

"Apakah sudah cukup?" Gumamnya dalam hati, cemas jika ada yang kurang dari riasannya.

Seohyun melirik sebentar ke tempat tidurnya di belakang dirinya, sebuah tas jinjing kecil tengah terletak tak berdaya diatas ranjang itu. Seohyun berjalan menuju ranjang tidurnya, meraih tas jinjing kecil tersebut, dan dengan cepat meraih kunci mobilnya diatas nakas disamping tempat tidurnya.

"Semoga berjalan lancar" gumamnya sebelum akhirnya yeoja berambut cokelat ke hitaman itu mengunci apartementnya.

♥♥♥

Kyuhyun dengan sangat hati-hati menata meja makannya, dengan hiasan lilin merah kecil yang ditempatkan di tengah meja makan itu. Kyuhyun tampaknya sudah menyiapkannya dengan rapi. Namja itu kini tengah memakai jas hitam yang kancingnya sengaja dibuka dan memperlihatkan kemeja putih dibalik jas hitam itu. Namja itu sangat tampan sekali malam ini.

Setelah merasa segalanya sudah cukup sempurna, Kyuhyun mengambil alih salah satu bangku di antara 4 bangku dimeja tersebut.
Dia memperhatikan sekali lagi hasil tatanannya. Tak lama namja jangkung tersebut bepose seolah sedang 'Chers' dengan gelas kaca ditangannya, tak lama dia tersenyum sendiri. Ya dirinya puas sekarang.

Mata Kyuhyun melirik kearah televisinya, dan segera berjalan menuju televisi tersebut, sebuket mawar merah telah tertata rapi disamping Tv LCD super besar miliknya, diraihnya mawar tersebut, diciumnya sebelum akhirnya dia putuskan untuk diletakkan dimeja makannya. Kembali lagi senyuman manis itu terpampang jelas di wajah Kyuhyun. Hatinya berdebar-debar, darahnya berdesir membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Makan malamnya dengan Seohyun, berharap dengan itu mereka bisa memulainya lagi dari awal.

'Tin'

Senyuman manis Kyuhyun semakin merekah saat mendengar bunyi bel apartementnya. Segera dia langkahkan kakinya untuk membukakan pintu apartementnya tanpa harus mengecek dulu lewat monitor.

Begitu pintu terbuka, sosok yeoja manis, dengan dandanan yang tampak elegant tersenyum kecil kearahnya membuat Kyuhyun terpaku melihat wajah yeoja itu.

"Anyeong" seohyun melambai kecil, yeoja itu tampak kikuk karena dirinya merasa terlalu diperhatikan Kyuhyun.

"Masuklah" tawar Kyuhyun sambil tersenyum ramah lalu masuk kembali kedalam rumahnya, disusul Seohyun dibelakangnya.

Sambil berjalan menyusuri apartemen Kyuhyun, Seohyun menatap interior apartement Kyuhyun yang terlihat klasik, dia tersenyum kecil. Namja itu masih saja memakai interior kesukaan dirinya 'Klasik'.

Seohyun terpaku saat matanya memandang meja makan yang sudah tertata cantik di dapur apartemen Kyuhyun. Cantik sekali, apalagi sekarang lampu utama yang sengaja dipadamkan Kyuhyun dan digantikan dengan sinar lampu 5 wat serta sinar lilin-lilin di setiap sudut meja makan tersebut.

"Yeoppo.." Puji Seohyun tanpa sadar. Kyuhyun tersenyum samar. Dalam hati namja itu benar-benar puas, hasil kerja kerasnya membuahkan hasil. Yah misi untuk membuat seorang Seo Joo Hyun luluh untuk malam ini.

"Gomawo.. Ayo kita duduk" Kyuhyun meraih tangan kanan Seohyun, membawa empu tangan halus tersebut duduk diatas kursi yang sudah sedari awal dia persiapkan. Kyuhyun tersenyum manis ketika Seohyun menoleh kearahnya.

"Mawar ini cantik sekali" Seohyun kembali terpaku dengan persiapan Kyuhyun untuknya. Dia raih mawar tersebut, dan menghirup bau harum khas bunga mawar itu.

"Kau suka?" Tanya Kyuhyun yang kini duduk ditempatnya, duduk tepat diseberangnya. Seohyun mengangguk kecil. Dan tersenyum manis.

"Kau sangat cantik malam ini Seo.. Kau.. Kau sangat menawan" Seohyun tersipu malu karena pujian Kyuhyun, yang bisa membuatnya fly dalam sekejab.

"Jadi kemarin-kemarin aku tidak cantik" balas Seohyun berpura-pura marah.

"Anieyo bukan begitu.. Kau memang selalu cantik Seo.. Tapi malam ini, make up mu sangat cantik. Sangat dewasa, dan aku menyukainya" jelas Kyuhyun cepat.

"Begitukah?" Kyuhyun mengangguk kecil.

"Ne.." Jawab Kyuhyun tenang. Dan keduanya kembali diam, dengan mata yang saling melempar pandang, seolah mata mereka yang berbicara. Entahlah perasaan canggung kembali menyerang mereka. Lidah yang terasa kelu untuk berbicara, membuat keduanya untuk lebih memilih diam.

"Jadi.. Bagaimana kalau kita mulai menyantap hidangan yang sudah aku persiapkan untuk kita" tawar Kyuhyun sekedar melepaskan kejenuhan karena rasa canggung yang menjalari tubuhnya. Yah dirinya juga harus sadar, dia adalah laki-laki, so dia juga yang harus memulai percakapan.

"Ne" jawab Seohyun pelan. Kyuhyun pun mulai menuangkan wine kedalam gelas kaca Seohyun dalam ukuran setengah gelas. Seohyun meneguk pelan wine di dalam gelasnya.

"Ayo makan"

♥♥♥

"Sudahlah Seo biarkan saja semua ini disini, nanti ada pembatuku juga yang akan menyimpuni ini semua."

Seohyun tetap saja tidak mengindahkan ucapan Kyuhyun, dengan celemek melekat ditubuhnya yang sudah terplastiki oleh gaun cantik selututnya. Dia terus saja mondar manir dari meja tempat dia dan Kyuhyun tadi makan, dia membawa piring dan gelas kotor bekas mereka makan, dan berjalan menuju tempat cuci piring atau Westafel.

"Sudahlah Oppa.. Biar saja aku yang membereskannya, kan kau sudah mengundangku makan disini jadi biarkan aku yang mencuci semuanya" ujar Seohyun memberi pengertian kepada Kyuhyun. Kyuhyun menghela nafas lelah, dan memilih duduk di kursi tempat Seohyun tadi duduki, dia lebih memilih untuk menghentikan larangannya, daripada terus saja berdebat dengan Seohyun. Yeoja itu memang selalu begitu. Dia lebih baik memandang aktivitas mencuci piring ala Seohyun *Apa Ini ¬˛¬*

"Oppa.." Kyuhyun yang sedari tadi memperhatikan Seohyun langsung tersadar dari lamunannya. "Ne?" Jawabnya lemah.

"Gomawo atas makan malammu" ucap Seohyun tanpa menoleh kearahnya. Kyuhyun tersenyum "ne sama-sama"

"Kau tak pernah begini padaku sewaktu kita dulu masih bersuami-istri"

Kyuhyun tersenyum miris "yah aku mana ada seperti itu, bukannya saat kita masih menikah. Aku juga sering membawamu dinner" bela Kyuhyun pada dirinya sendiri.

"Tapi kan dinner itu tidak seperti ini"

"Maksudnya ?" Tanya Kyuhyun bingung.

"Dinner itu kan tidak kau siapkan, kau hanya membawaku ke rumah makan"

"Lalu apa bedanya?"

Seohyun mendengus kesal. Namja ini apa susah sekali mencerna perkataannya. "Kalau yang itu kan tidak kau persiapkan, sedangkan ini kau sudah siapkan sendiri, dan memasaknya sendiri" jelas Seohyun akhirnya.

Kyuhyun yang duduk hanya mengangguk mengerti. Matanya terus saja memperhatikan Seohyun dari belakang.

"Apa terlihat romatis? Cho Kyuhyun kan memang romantis" Goda Kyuhyun sembari tersenyum jahil.

Seohyun yang tengah asyik menyabunin piring bekas dirinya makan langsung mendengus kesal. Namja ini tidak berubah sama sekali, selalu membuatnya merasa geli sendiri dengan sifat narsisnya.

"Bisakah kau berhenti menggodaku? Romantis baru-baru saja sudah narsis sekali, lalu saat kita bersama dulu kemana sisi romantimu itu eoh?" Balas Seohyun cetus yang mampu membuat Kyuhyun terhenyak ditempat.

"Kau mulai mengungkitnya lagi Seo" ucap Kyuhyun pelan.

"Kau yang memulai" balas Seohyun tak kalah pelan, sambil masih menikmati aktivitas mencuci piringnya.

"Hey mana panggilan sayangmu padaku ? 'Yeobo atau 'Oppa" Kyuhyun kembali menggoda Seohyun.

"Kau pikir kau siapa? Suami bukan namja chingu bukan. Untuk apa aku memanggilmu dengan ucapan seperti itu" Kyuhyun kembali menelan kekesalan, dia tau dirinya memang menyebalkan, tapi jika mendengar setiap perkataan Seohyun saat ini. Dirinya merasa Seohyun jauh lebih menyebalkan dibanding dirinya.

"Eii pemarahan sekali sih" gerutu Kyuhyun sebal, sambil memangku kepalanya dengan tangannya yang sudah tersandar di sandaran kursi tempat dia duduki sekarang.

"Siapa suruh memancingku" jawab Seohyun pelan, yang tanpa Kyuhyun sadari yeoja itu kini tengah terkekeh kecil.

Kyuhyun kembali memperhatikan Seohyun yang tengah mencuci piring, badan gadis itu masih sangat ramping, dia ingat bagaimana bangganya dirinya dulu saat memiliki Seohyun. Body cantik Seohyun seperti sebuah hartanya yang selalu dia pamerkan. Dia ingat sekali bagaimana dulu dirinya dipuji lelaki hebat karena memiliki istri secantik Seohyun, atau beruntungnya dirinya bisa mendapatkan yeoja manis itu dulu.

Dia ingat jika dirinya sangat menyukai kegiatannya memeluk Seohyun dari belakang ketika yeoja itu tengah berdiri sendiri di balkon apartementnya, atau ketika yeoja itu mencuci piring. Dia akui jika dulu dia sangat mencintai Hati setulus Seohyun, mencintai rupa yeoja itu, mencintai pengetahuan yeoja itu, dan yang terakhir dia sangat mencintai tubuh ramping Seohyun.

Kyuhyun mengelus tengkuknya, memejamkan matanya sebentar. Helaaan kecil keluar dari bibirnya. Susah sekali untuk melupakan memory kebersamaan bersama Seohyun, memory yang sudah tertera erat di dalam BluePrint otaknya.

Kyuhyun membuka matanya, tanpa sadar namja jangkung itu bangkit dari duduknya. Kakinya membawa tubuhnya mendekat kearah sosok Seohyun berada kini. Semakin dekat dengan tubuh Seohyun semakin juga tubuhnya terasa berdesir. Oh ayolah Cho Kyuhyun, jangan naif seperti ini.

Seohyun menghentikan aktivitas membersihkan tempat cuci piring. Saat merasa sepasang tangan melingkar di pinggangnya dari belakang, yeoja itu menatap kebawah. Dan matanya menemukan tangan Kyuhyun yang sudah melingkar pas di pinggangnya, Seohyun tersenyum samar, lalu dia kembali melanjutkan aktivitas mencuci piring yang sempat terhenti beberapa detik karena Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum lembut, di hirupnya dalam harum rambut Seohyun yang bercampur aduk dengan bau tubuh Seohyun membuat aroma itu tercium sangat harum di indra penciuman Kyuhyun. Matanya terpejam menikmati saat-saat seperti ini.

"Kau harum Seo" ucap Kyuhyun pelan. Membuat Seohyun kembali menghentikan pekerjaannya "Ne?" Sahutnya.

"Bau mu masih seperti dulu, tidak berminat mengganti parfum?" Goda Kyuhyun.

Seohyun tersenyum memamerkan deretan gigi putihnya, kembali ia lanjutkan kegiatan mencuci piring yang sempat tertunda untuk kedua kalinya. "Apa urusanmu mengaturku eoh?" Balas Seohyun.

Seohyun memutar badannya, dilepasnya perlahan tangan Kyuhyun yang tadi melingkar dipinggangnya, tangannya terulur untuk melepaskan celemek yang melekat ditubuhnya. Yeoja cantik itu melangkahkan kakinya menuju kulkas. Dia tersenyum kecil saat melihat apa yang ada didalam kulkas Kyuhyun.

"Tak berubah snack, soda, daging, dan eumm..." Seohyun terus menelusuri isi kulkas dengan mata pekatnya "sedikit perubahan, ada keju, selai dan aha sayur? Kau suka sayuran sekarang Kyu?" Tanya Seohyun, sembari menoleh kebelakang, dan dapat dilihatnya Kyuhyun kini sudah berada di belakangnya dengan jarak yang sangat dekat. Seohyun menutup perlahan kulkas Kyuhyun. Kakinya kembali melangkah menuju sofa, langkahnya diikuti oleh Kyuhyun.

"Apakah terlihat aneh jika aku sedikit berubah?" Tanya Kyuhyun balik saat namja itu menghempaskan tubuhnya diatas sofa duduk disamping Seohyun. Seohyun menoleh kearahnya dia mengangguk cepat "iya itu aneh"

Kyuhyun mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan maksud Seohyun. Membuat Seohyun tersenyum mengerti dengan maksud Kyuhyun "Kau suka sayuran, kau bisa memasak, dan kau bisa menjadi sangat romatis seperti ini. Bukankah itu terlalu banyak perubahan pada dirimu?" Jelas Seohyun akhirnya.

"Lalu apa masalahnya?" Tanya Kyuhyun masih sedikit tidak paham.

Seohyun menghembuskan nafas jenuh, terkadang menyebalkan memang berbicara dengan mantan suaminya ini.

"Kau bagaimana bisa menjadi berubah seperti itu?"

Kyuhyun menggaruk tengkuknya, menatap mata bulat penuh pertanyaan itu membuat dirinya mendadak diliputi perasaan gugup.

"Aku berubah sejak kita bercerai. Yah kau tau, sejak kita bercerai Eommaku seperti membenciku. Terus-menerus memarahiku. Taeyeon dan Sunny pun begitu padaku, mereka terus saja mengumpat Oppa mereka yang tampan ini. Membuatku merasa sangat bersalah saat melepasmu saat itu. Untungnya Appaku no comment. Kalau iya, aku tidak bisa membayangkan akan menjadi seperti apa" Seohyun tertawa kecil, membayangkan cerita konyol Kyuhyun. Dia terus saja memperhatikan Kyuhyun berbicara sambil memangku kepalanya dengan dagu yang berpangku pada telapak tangannya yang bertumpu pada pahanya.

"Lalu ?" Tanya Seohyun sambil tersenyum memamerkan deretan giginya yang putih. Kyuhyun menoleh sekilas kearahnya sebelum namja itu melanjutkan ucapannya.

"Yah... Tiga wanita itu memang menyebalkan. Aku jadi tidak berani datang kerumah orang tuaku sendiri karena mulut mereka yang menyebalkan" Kyuhyun merubah air wajahnya menjadi sedikit kesal, Seohyun tertawa mendengar penuturan Kyuhyun yang dianggapnya lucu.

Kyuhyun tersenyum samar mendengar tawa Seohyun yang tertawa di sampingnya. Senang rasanya mendengar tawa manis ini.
"Aku selalu membeli masakan yang sudah jadi, dan ternyata jika selalu membeli masakan cepat saji itu lama-lama terasa membosankan juga. Karena rasa bosan itu aku memutuskan untuk belajar memasak. Tapi kau tau?" Kyuhyun menghela nafasnya dalam. Membuat Seohyun sangat menunggu kelanjutan dari ceritanya. "Lalu apa Kyu?" Tanya Seohyun ingin tau.

"Yak jangan memanggilku Kyu atau Kyuhyun. Haish tak enak sekali mendengarmu memanggilku Kyu. Panggil aku Oppa!" Gertak Kyuhyun yang tiba-tiba menatap Seohyun jengkel.

Seohyun mengerutkan dahinya bingung, ada apa dengan namja disampingnya ini aneh sekali. "Yak kau kenapa?! Lanjutkan saja ceritamu jangan membuatku menunggu seperti ini" jengkel Seohyun yang membalas menatap jengah Kyuhyun.

"Baiklah.. Ya kau tau koki instruktur masakku.. Dia benci orang yang memilih-milih makanan. Karena itu aku terpaksa harus mulai menyukai Sayuran" lanjut Kyuhyun akhirnya.

"Oh begitu.. Bercerai denganku ternyata ada untungnya juga ya buatmu" ejek Seohyun sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya, menyembunyikan tawa kecil dibalik bibirnya.

"Cih,, untung bagaimana?" Dengus Kyuhyun tersinggung. Dia sandarkan kebadannya kesofa, dan mulai menyalakan televisi Lcdnya untuk mencari acara -acara yang menarik mungkin.

"Membuatmu menjadi mandiri" jawab Seohyun enteng. Membuat Kyuhyun menoleh kearahnya dengan tatapan tajam, tapi yang ditatap malah asyik menikmati melihat pemandangan dibalik televisi besar Kyuhyun.

"Anieyo.. Yang benar itu adalah, ketika kita bercerai. Hidupku hampa, dan penuh penyesalan" kini balik Seohyun yang menoleh tak percaya kepada Kyuhyun. Tapi Kyuhyun malah menatap kedepan, tepatnya menatap kosong televisi didepannya. Matanya terlihat sendu. Sepertinya ucapannya membuat Kyuhyun bereaksi lain.

Seohyun mengigit bibir bawahnya "mengapa bisa begitu? Bukannya itu yang kau inginkan hidup sendiri dengan menghambiskan harimu dengan berkas-berkas tak berguna itu. Tanpa memperdulikanku yang nyata-nyata adalah seorang manusia, seorang wanita yang mendapat gelar sebagai istrimu?"

Seohyun masih setia menatap Kyuhyun lekat, menunggu jawaban Kyuhyun dengan setia. Kyuhyun memejamkan matanya sebelum akhirnya namja itu menghembuskan nafasnya.

"Aku rasa pembicaraan kita sudah terlalu jauh Seo. Jangan bahas itu lagi." Jawabnya pelan.

Seohyun mengepalkan tangannya. Dirinya benar-benar merasakan amarahnya memuncah, tapi berbeda dengan wajahnya yang malah menampilkan mimik tersenyum, walaupun dia tau senyuman itu terlalu dipaksakan.

"Mengapa kau tidak mau membahasnya Kyu?" Tanya Seo lagi sambil berusaha keras menahan gejolak didalam tubuhnya yang terus saja berdesir tak karuan.

Kyuhyun mematikan Televisi didepannya, rasanya sudah tak mood lagi untuk menonton, dia membalas menatap Seohyun. Tatapannya terlihat sangat tegas.

"Terlalu banyak yang akan membuatku merasa bersalah sendiri. Terlalu banyak yang ku sesalkan. Aku tak mau lagi seperti itu Seo" jelasnya pelan.

"Tapi bagaimana bisa kau menyesal Kyu? Aku hanya ingin tau" Seohyun memaksakan suaranya terdengar halus ditelinga Kyuhyun.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya jengah. "Aku malas membahasnya"

"Kau menyesal karena aku tinggal bercerai?" Tebak Seohyun, sambil berusaha menampilkan mimik wajah bercanda. Walaupun ia tau maksudnya serius. Kyuhyun hanya dia kembali dia membuang muka dari Seohyun.

Seohyun berusaha keras mengendalikan dirinya. Bersikap seolah-olah dia bercanda.

"Yah kau marah?" Ujarnya dengan kedua tangannya yang menempel dipipi Kyuhyun, membuat Kyuhyun harus kembali menatapnya karena ulah tangannya.

"Hahaha salah sendiri menyia-nyiakan aku. Kyu kau tau aku lebih menyukaimu berkutat dengan Psp bodoh dari pada berkas, dan laporan sialan itu"

"Setidaknya dengan Psp waktumu bersamaku masih ada. Tapi kalau sudah urusan pekerjaaanmu. Aku merasa seperi pisah ranjang denganmu Kyu"

Kyuhyun meraih tangan kanan Seohyun yang melekat dipipinya. Dielusnya tangan itu dan menatap lekat Seohyun.

"Maafkan aku tidak bisa mencintaimu lebih dari ini. Aku melupakan orang yang sangat aku cintai dan malah lebih mementingkan pekerjaanku. Mianhae" ucap Kyuhyun lembut, sebelum akhirnya dia mengecup tangan Seohyun.

Seohyun tak mampu lagi menahan pertahanannya, air matanya perlahan turun dengan lancar. Desakan dari dalam tubuhnya benar-benar membuatnya frustasi.

"Ketika sesuatu yang dulu kau sia-siakan akan terasa begitu berharga ketika sesuatu itu pergi. Aku rasa pepatah itu berlaku disini" ucap Seohyun dengan tersenyum kecil.

"Maafkan aku sudah jahat, dingin, dan terus membuatmu marah. Itu semua hanya demi membuatku melupakanmu"

"Tapi nyatanya. Semakin aku begitu padamu, semakin perasaan menyesal itu menelusup ke lubuk hatiku. Semakin membuatku berambisi membuatmu kembali menjadi milikku"

"Mwo?!" Seru Seohyun tak percaya dengan ucapan Kyuhyun.

"Apa bisa aku kembali menjadi Oppamu? Menjadi suamimu?"

"Nde?!" Kini seruan Seohyun lebih lantang dari yang tadi.

"Saranghae" Kyuhyun menarik lengan Seohyun membuat Seohyun tertarik mendekati Kyuhyun.

Seohyun membulatkan matanya tak percaya. Kyuhyun mengecup bibirnya. Seohyun hanya dapat mengepalkan tangannya kuat dengan mata yang dipejamkannya. Jantungnya berdetak lebih cepat. Otaknya serasa membeku. Kyuhyun terlalu tiba-tiba pikirnya.

Kyuhyun memperdalam ciuman mereka. Tangan Kyuhyun terus menekan tengkuk Seohyun memperdalam ciuman mereka.

Perlahan Kyuhyun melepaskan tautan bibirnya dengan bibir Seohyun. Mereka saling melempar pandang. Seolah mata yang berbicara.

"Nado Saranghae Oppa" Ucap Seohyun kecil. Mendengar ucapan Seohyun membuat Kyuhyun tersenyum sembari menampilan deretan giginya.

"Kita mulai dari awal" pinta Kyuhyun sembari mengecup punggung tangan Seohyun dengan tulus. Seohyun hanya mengangguk kecil "ne"

♥♥♥

"Seohyun!" Seohyun yang sedari tadi asyik bercengkrama dengan sepasang kekasih di SmTown Ks Chanyeol dan Yana *ApaIniEpetKembaliNgeksis* akhirnya memutuskan menoleh kebelakang. Dapat dia lihat Jinwoon melambaikan tangannya kearah Seohyun dengan senyuman lebar.

"Baiklah Unnie aku rasa kau ada kesibukan lain, kalau begitu kami pergi. Ayo Oppa" Yana pun pamit pergi. Sembari mengalungkan tangannya di lengan Chanyeol ( ‾̴̴͡(O ̯O)‾̴̴͡) .

"Ne.. Gomawo ya sudah mengantarkanku berkas ini."

"Sip nuna" Chanyeol dan Yana pun mulai melangkah pergi meninggalkan Seohyun. Seohyun tersenyum melihat dua pasang kekasih itu.

"Hey! Chanyeol kau tau! Kris rRRmemintaku menyalamkannya pada Tunanganmu!" Sontak Chanyeol menghentikan langkahnya yang membuat Yana ikut berhenti meylangkah.

"Aku rasa dia menyukai yana!"

"Mwo?! Yak Nuna!" Geram Chanyeol sambil melemparkan tatapan tajam pada Seohyun.

"Hahaha aku rasa kau harus cepat menikahi Yeoja chingumu itu, sebelum diserobot Kris" kini Jinwoon yang berdiri disamping Seohyun ikut menambahi Mengompori Chanyeol.

"Haha betul itu Oppa. Apalagi Kris itu tampan, beribawa, bisa menguasai banyak bahasa. Wanita mana yang tidak menyukainya, aku saja menyukainya"

"Mana Chanyeol bagaikan bumi dan langit jika disandingkan dengan Kris" Sontak membuat Chanyeol mengepalkan tangannya kesal.

"Yak Hyung!!?? Kau mengapa ikut-ikutan menjadi menyebalkan" teriak Chanyeol yang berada beberapa meter dari Seohyun dan Jinwoon. Seohyun dan Jinwoon hanya tertawa melihat tingkah Konyol Chanyeol.

"Sudahlah Oppa.. Mereka hanya bercanda, kau ini pagi-pagi sudah teriak-teriak saja malu tau. Ayo kita sarapan dulu" Yana menarik lengan Chanyeol untuk kembali berjalan. "Unnie maafkan dia. Dia memang agak berlebihan"

Chanyeol yang dibilang begitu langsung menatap tak percaya Yana. "Mwo?! Chagiya kenapa kau jadi menyebalkan juga. Aishh kau memang memintaku cepat menikahmu juga ya" Balas Chanyeol marah sembari menggentok pelan kepala Yana, keduanya kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.

"Chanyeol itu bodoh yah" Ucap Jinwoon pelan. Seohyun menoleh kesampingnya.

"Hahaha iya" jawab Seohyun. Jinwoon menoleh kesampingnya.

"Ikut aku keluar?" Tawar Jinwoon. Seohyun menganggukkan kepalanya, keduanya pun memutar badan mereka dan berjalan keluar Smtown Ks.

"Bagaimana harimu?" Sapa Jinwoon duluan, Seohyun masih menunduk canggung. Kejadian itu sangat membuatnya merasa tidak enak kalau harus bertemu dengan Jinwon. Namja itu terlalu baik untuknya, dan itu membuatnya merasa bersalah ketika dia mencampakan perasaan Jinwoon. Tapi memang cinta tidak dapat dipaksakan bukan?, jadi Seohyun juga tidak bisa disalahkan.

"Ah baik" Seohyun tersenyum kecil. Mereka terus berjalan mendekati kursi kayu kecil di sekitar Smtown Ks. Lalu perlahan mereka duduk disana. Tersenyum cerah, memandangi setiap pegawai Smtown Ks yang lalu lalang didepan mereka.

"Pagi seperti ini udara disekitar sini masih terasa segar" pinta Jinwoon sambil menghembuskan nafasnya.

Seohyun mengangguk "ne segar sekali. Aku menyukainya" jawab Seohyun kecil.

Kembali mereka tenggelam dalam diam. Menikmati setiap hembusan udara di wajah mereka yang sangat menyejukkan. Tidak ada pembincaraan diantara mereka, hanya terdengar suara setiap langkah kaki orang yang terus sajah lewat didepan mereka.

"Seo..." Ucap Jinwoon memulai pembicaraan.

"Ne" jawab Seohyun halus.

"Mianhae..." Ucapan Jinwon sontak membuat Seohyun menoleh kearahnya, menatapnya heran. Sedangkan Jinwoon malah masih menatap kedepan.

"Untuk apa?" Tanya Seohyun bingung.

Jinwoon tersenyum manis, masih memandang kedepannya. "Sudah menyukaimu" jawabnya kemudian.

"Mwo? Menyukaiku? Oppa mengapa kau meminta maaf itu kan bukan sebuah dosa besar jika kau menyukaiku?"

"Tapi tetap saja aku merasa bersalah. Seharusnya aku memikirkan perasaanmu yang masih menyukai Kyuhyun"

Seohyun menunduk tak enak. Jinwoon tersenyum sembari menoleh kearahnya.

"Mengapa kau seperti itu? Wajahmu jangan di tekuk seperti itu dong. Jelek" ejek Jinwoon kemudian sembari tertawa kecil.

Seohyun menatapnya cemberut "Oppa!"

Jinwoon menambah volume suara tawanya. Membuat Seohyun menatapnya jengkel. "Berhenti menertawaiku Oppa" ucapnya tegas.

"Arayo..ara. Tapi tunggu sebentar aku masih ingin tertawa" ucap Jinwoon usil, lalu kembali melanjutkan tawanya. Seohyun menatapnya geram.

"Cukup. Jika kau tidak berhenti tertawa aku pergi" ancam Seohyun akhirnya.

Dengan menghembuskan nafasnya Jinwoon memaksa tubuhnya untuk berhenti tertawa, walaupu terlihat jelas bibirnya itu masih ingin bergerak lagi untuk mentertawakan Seohyun.

Seohyun tersenyum simpul saat Jinwoon menghentikan derai tawanya. "Oppa aku menyukaimu menjadi Oppaku. Gomawo sudah menjadi guardianku" ungkap Seohyun sambil membawa lengan Jinwoon ke pelukan tangannya.

Jinwoon tersenyum hangat, walaupun hatinya terasa begitu hancur berkeping-keping. Kenyataan dirinya yang begitu mencintai gadis disampingnya melebihi seorang kakak beradik, tapi perasaan tulusnya itu malah dibalas dengan perasaan seorang adik dan Oppa bagi Seohyun. Jinwoon hanya bisa tersenyum miris. Takdirnya bersama Seohyun memang seperti ini, lalu mau di apakan lagi? Memaksa gadis itu untuk mencintainya? Hahaha Jinwoon mencintai gadis itu. Tentu saja jika dia memaksa Seohyun untuk mencintainya sama saja dia bertindak egois dan melukai hati Seohyun. Seohyun bahagia maka dia pun ikut bahagia. Seperti saat ini melihat senyum manis Seohyun, sudah cukup membuatnya bahagia. Dengan lapang dada dia akan merelakan gadis itu pergi dan tinggal bersama lelaki itu.

"Jeongmal? Lalu jadilah Dongsaeng yang manis untukku. Selalu kuat dan tumpahkan semua kesedihanmu padaku jika kau butuh tempat bersandar maka aku ada untukmu" balas Jinwoon tulus sambil mengelus rambut Seohyun sayang.

"Ne Oppa. Aku akan menjadi Dongsaengmu yang baik."

"Jangan selalu menjadi seseorang yang lemah. Kau harus menjadi seseorang yang kuat" nasihat Jinwoon bijaksana. Bagaikan seorang putri yang begitu manis dihadapan ayahnya. Seohyun mengangguk cepat sambil tersenyum manis "Ne Oppa" ucapnya kemudian.

Keduanya tertawa. Jangan ada lagi yang mengungkit kejadian bodoh itu. Sudah cukup lega Jinwoon akhirnya menyampaikan perasaannya pada Seohyun walaupun perasaan tulus itu ditolak secara halus oleh Seohyun. Setidaknya dia tidak harus tersiksa lagi akan perasaan itu, menyembunyikan perasaan itu yang hanya akan membuatnya sakit hati sendiri.

Sementara itu di sekitar mereka sepasang mata menatap mereka berdua dalam. Senyuman kecil terlukis jelas dibibirnya, matanya terus memperhatikan Seohyun dan Jinwoon.

"Gomawo Jinwoon-ssi" gumamnya pelan.

♥♥♥

"Oppa!" Pekik Seohyun kencang saat Kyuhyun mencium pipinya tiba-tiba. Dia hentikan aktifitas mengetiknya, dan memandang tajam namja yang kini sudah duduk diatas meja kerjanya.

"Morning Seo" ucap Kyuhyun ringan seolah tidak ada masalah. Seohyun berdecak kesal sebelum akhirnya kembali melanjutkan aktivitas mengetiknya yang sempat tertunda.

Kyuhyun menyernyitkan dahinya, heran kepada yeoja dihadapannya ini, dia marah?.

"Kau marah padaku?" Tanya Kyuhyun cemas.

"Jangan menggangguku" jawab Seohyun masih tampak fokus pada pekerjaannya.

"Aku tidak merasa menggganggumu" mendengar ucapan tiada arti dari Cho Kyuhyun membuat Seohyun memutar bola matanya jengah, kembali dia lempar tatapan tajamnya.

"Aku sedang serius oppa. Ini hal yang begitu penting, jangan ganggu aku" keluh Seohyun kesal.

"Aigoo... Kau ini arra..arra.. Aku tidak akan mengganggu kerjaanmu yang cantik itu" singgung Kyuhyun sebal, segera dia pergi dari situ dan keluar dari ruangan kerjanya bersama Seohyun.

Mendengar suara pintu tertutup membuat Seohyun terkekeh kecil. Ada rasa puas membuat seorang Kyuhyun marah. Dia tersenyum licik seolah puas atas tindakan pengacuhannya tadi.

"Pay-pay Kyuhyun. Kau juga harus merasakan apa yang aku rasakan dulu" gumam Seohyun riang.

♥♥♥

Kyuhyun merutuk kesal. Dia lempar dirinya diatas ranjang tidurnya kasar. Dia tutup matanya keras, membuat kulit-kulit disekitar matanya sedikit tertarik. Kyuhyun mendenguskan nafasnya, sebelum akhirnya secara perlahan matanya mulai terbuka.


Flashback ~

"Seohyun ayo kita makan siang bersama" ajak Kyuhyun senang. Lalu menarik tangan Seohyun kecil agar berhenti mengerjakan pekerjaannya saat itu.

"Maaf Oppa aku sedang sibuk. Lagipula Jinwoon Oppa sudah memberikanku makan siang. Jadi kau makan siang sendiri saja" jawab Seohyun dingin sembari menghempaskan pelan tangan Kyuhyun dari tangannya. Kyuhyun sedikit terkejut dengan tindakan Seohyun yang begitu menyebalkan saat itu.

~

"Seo apa kau sedang sakit? Badanmu terlihat begitu lemas, wajahmu juga pucat? Aku antar kerumah ya? Biarkan saja pekerjaanmu ini. Biar aku yang menyelesaikannya" tanya Kyuhyun penuh kecemasan.

"Anieyo Oppa.. Aku tidak apa-apa. Sudah ya aku ingin kesana dulu melaporkan hasil risetku pada departement utama" balas Seohyun pelan.

"Tapi Seo.."

"Gwenchanayo Oppa" ujar Seohyun lembut tapi penuh penekanan.

~

Kyuhyun lari terengah-engah mengejar Seohyun yang sudah beberapa meter darinya. Dia menepuk pundak Seohyun pelan.

"Seohyun kau ada acara? Bagaimana kalau kita kencan?" Tanya Kyuhyun penuh harap, berharap Seohyun mengiyakan ucapannya sekali saja. Karena moment kebersamaannya bersama Seohyun sudah sering terputus karena kesibukan Seohyun.

"Maaf tapi sebentar lagi aku ada rapat direksi. Mianhae Oppa" jawab Seohyun tanpa terlihat bersalah. Yang benar-benar menyesakan hatinya.

Flashback End.

Kyuhyun mengacak rambutnya kesal. Merutuki kesialannya.

"Yaitch! Ingin bersama dirinya saja susah sekali sih! Benar-benar merepotkan!" Umpatnya kesal .

♥♥♥

"Kau ada acara ya?  Baiklah tidak apa-apa kok, biar aku saja yang menyelesaikan proposal ini semua" kelakar Seohyun ramah.

Sooyoung tersenyum senang. Dia membungkuk sopan.

"Gomawo Seohyun-ssi.. Kau memang sangat mengerti diriku" puji Sooyoung kepadanya membuat Seohyun terkikik geli.

"Ya sudah sana pergi" sooyoung pun langsung pergi menaiki sebuah mobil sedan.

Seohyun menghembuskan nafasnya lelah. Ia peluk erat sejumlah map ditangannya yang akan dia kerjakan nanti dirumahnya. Langit sudah gelap menandakan saat ini malam sudah tiba. Dia masuk kedalam mobilnya lalu menaruh setumpuk map itu dikursi disampingnya. dia tatap sejenak setumpuk map tersebut.

"Sudah hampir satu bulan aku mengabaikannya terus. Apa tidak keterlaluan ya?" Gumamnya pelan. Seohyun menggigit bibir bawahnya cemas.

"Aku harus mengecek keberadaannya saat ini" segera Seohyun lajukan mobilnya melesatkan kearah apartement Kyuhyun.

Seohyun sedikit tersenyum kecil karena aksi mengabaikan Kyuhyun sudah berhasil. Walaupun ia sendiri sadar jika dia sangat merindukan sosok lelaki itu.

"Hah itu pembalasan dendam kecil buatmu Cho Kyuhyun" gumamnya sambil terkekeh kecil.

♥♥♥

"Oppa" panggil Seohyun nyaring sembari masuk kedalam apartement Kyuhyun. Kedua alis lebatnya mengernyit heran. Apartement Kyuhyun tampak sepi. Bahkan lampu di ruang utama tidak dinyalakan. Membuat keadan begitu terasa suram.

Seohyun yang sudah berganti sendal rumah Dengan tenang melangkahkan kakinya memastikan isi apartement Kyuhyun. Dinyalakannya pintu ruang utama Kyuhyun. Dia menyusuri setiap ruangan yang dianggapnya sering dimasuki Kyuhyun. Dan terakhir adalah kamar Kyuhyun sendiri. Seohyun bingung Sendiri karena kamar namja itu sendiri kosong. Dia mulai berpikir jika namja itu sedang tidak ada di apartement.

Dengan menelan kekecewaan Seohyun membaringkan tubuhnya diatas ranjang tidur Kyuhyun tas jinjingnya sendiri baru saja ia lempar dilantai. Dipejamkan matanya letih, sembari mendengus kecewa. Padahal dia sudah rela jauh-jauh kemari untuk menemui namja itu yang didapatnya malah apartement ini kosong tanpa orang didalamnya. Seohyun tampak begitu lelah sekali.

"Seohyun?" Seohyun yang tadinya tertidur perlahan membuka matanya yang mulai diserang kantuk. Dia menoleh kearah suara itu.

Dia dapat melihat Kyuhyun berdiri didepan kamar mandi dengan handuk kecil di bahu kirinya. Namja itu baru saja selesai mandi sepertinya. Terbukti dengan rambut basah yang sedikit acak-acakan. Namja itu melangkah mendekati Seohyun. Ia mendudukan dirinya dipinggir tempat tidurnya. Sambil menatap heran Seohyun yang berbaring disampingnya.

"Kau kapan kemari?" Tanya Kyuhyun sambil menyentuh dahi Seohyun dan mengelusnya.

Seohyun tersenyum manis sebelum akhirnya ia kembali memejamkan matanya sekilas, lalu memandang Kyuhyun kembali.

"Aku pikir kau pergi tadi. Abis apartementmu sepi sekali"

"Aku baru saja selesai mandi seo" jawab Kyuhyun. Seohyun merubah posisinya menjadi duduk dengan posisi bersila diatas tempat tidur Kyuhyun.

"Kau tak merindukanku Oppa?" Tanya Seohyun tiba-tiba.

"Memangnya kenapa?" Tanya Kyuhyun balik.

"Aniy aku hanya ingin bertanya kau merindukanku?"

Kyuhyun terkekeh kecil. Dielusnya puncak kepala Seohyun. "Sangat.. Aku teramat sangat merindukan gadisku yang terlalu lama mengabaikaku" jawab Kyuhyun.

Seohyun tersenyum lebar. Tak lama ia merubah posisi duduknya menghadap Kyuhyun yang berada di sampingnya. Dilebarkan tangannya.

"Ayo sini peluk aku" ucap Seohyun.

"Chh kau ini" Kyuhyun membawa Seohyun masuk kedalam dekapannya. Melingkarkan kedua tangannya pada punggung Seohyun dan mendekapnya erat. kedua lengan panjangnya mengitari punggung Seohyun dan semakin mengencangkan dekapannya seolah tidak akan rela sedetikpun untuk melepaskan pelukannya .
"Kau benar-benar tidak rela aku pergi ya" goda Seohyun yang kini tengah memejamkan matanya didalam dekapan hangat Kyuhyun. Yeoja itu menghirup dalam-dalam udara yang berada disekitar pundak Kyuhyun. Ia menyukai hal itu.

"Sangat. Aku juga merindukanmu Seo" bisik Kyuhyun ditelinga Seohyun suaranya terdengar lirih. Suara Kyuhyun benar-benar lembut, benar-benar menyejukan pikiran Seohyun saat ini. Seohyun mengeratkan melingkarkan kedua tangannya di badan Kyuhyun membuat namja itu tersenyum kecil.

"Kau.. Apa kau merindukanku"

"Tidak" jawab Seohyun sambil menenggelamkan kepalanya dipundak Kyuhyun.

"Benarkah itu?" Kyuhyun menjauhkan tubuh Seohyun. Namja itu menatap Seohyun tidak yakin.

"Ne" jawab Seohyun berbohong. Seohyun tau pasti jika dirinya benar-benar merindukan sosok dihadapannya itu. Hanya saja sedikit mempermaikan Kyuhyun toh tidak apa-apa kan?

kyuhyun melepaskan pelukannya. Kemudia ia tersenyum kecil. Namja itu menampakan wajahnya yang terlihat datar. Tak lama Kyuhyun bangkit dari ranjang tidurnya untuk keluar kamar. Sepertinya namja itu marah pada Seohyun hanya saja perasaan itu ia sembunyikan dengan sifat datarnya. Membuat yeoja manis itu menatapnya gemas.

"Bohong jika aku tidak merindukanmu Cho Kyuhyun-ssi" goda gadis itu sembari menahan tangan Kyuhyun agar tidak pergi.

Gadis itu terkikik pelan melihat ekspresi Kyuhyun yang masih seperti itu. Ia mempertahankan ekspresinya saat ini. Tangan halus Seohyun menarik Kyuhyun untuk kembali duduk diranjang, tubuh Seohyun bergerak untuk mendekat kearah Kyuhyun. Seohyun memeluk Kyuhyun dari belakang melingkarkan lengan panjangnya mengitari perut Kyuhyun.

"Aku sangat merindukanmu Oppa. Jadi jangan seperti ini" bisiknya lalu menyenderkan kepalanya dibahu Kyuhyun.

Kyuhyun hanya menyeringai kecil sebelum tangannya terulur untuk mengacak rambut Seohyun. Ia sedikit memiringkan wajahnya untuk melihat wajah gadis itu.

"Aku tau" jawabnya diiringi senyumannya yang manis. Senyuman yang mampu membuat Seohyun membeku karena senyuman Kyuhyun yang begitu indah dimatanya menghipnotis dirinya terpaku disana.

♥♥♥

Matahari sudah menenggelamkan dirinya disebelah barat. Menyisakan kegelapan yang sudah diterangi dengan sinar bulan ditambah dengan kelap kelip bintang yang bersemayam dilangit. Membuat Seoul sudah benar-benar tampak lenggang tidak sepadat tadi siang .

Sooyoung mendengus kesal. Yeoja itu berjalan tenang sembari mengetuk-ngetuk kecil bahunya dengan tangan kanannya yang sengaja ia kepal. Sepatu hak berwarna hitam, ditambah celana jeans yang panjangnya dari pinggang hingga mata kakinya. Sedangkan atasannya yeoja itu memakai tank top berwarna putih dengan Blazer abu-abu sebagai penutup bahunya. Yeoja itu memejamkan matanya sejenaknya tas jinjing yang tersampir dibahunya, ia buat lebih naik lagi di bahunya, ketika ia merasa tas itu sedikit melorot.

Dia berdecak kecil kentara sekali jika gadis itu terlihat letih. Langkahnya terhenti ketika melihat pondok makanan kecil didekatnya. Ia tersenyum. Segera ia melangkah menuju kedai makanan kecil itu. Terdengar jelas sekali ketukan hak sepatunya yang terjadi karena hentukan hak sepatu hak itu dengan aspal.

Dia menyibak penutup kedai tersebut. Lalu duduk disana. Rasanya sesuap makanan dapat mengusir rasa jenuhnya jauh-jauh.

"Ddabokki dan soju 1 botol ne" pesan gadis itu. Setelah mengucapkan ucapan itu. Seorang ahjumma dengan rambut yang dikuncir di atas dengan sigap menyiapkan pesanan Sooyoung.

"Ahjumma..." Tiba-tiba terdengar suara bass masuk kedalam kedai kecil itu. Dia mengambil duduk disamping Sooyoung.

"Ini pesanan anda" sang ahjumma tersenyum ramah sembari memberikan pesanan Sooyoung dihadapannya. "Gomawo" jawab Sooyoung, ahjumma itu hanya mengangguk menandakan seolah ia merespon ucapan Sooyoung.

"Oh Jinwoon-ah... Lama sekali aku tidak melihatmu kesini" Sooyoung yang memakan makanannya menyernyit heran. Jinwoon? Dia mengenal seseorang yang bernama Jinwoon. Segera ia menoleh dan benar saja dugaannya. Disampingnya seorang lelaki bertubuh tinggi dengan senyum ramah yang selalu tampak menawan terpapar jelas diwajahnya. Dia tau siapa orang itu. Ya dia sangat tau orang itu.

Ahjumma itu kembali ketempatnya untuk menghidangkan makanan dagangannya.

"Seperti biasa ya Ahjumma" ucap Jinwoon ramah. Ah namja itu memang seperti itu, selalu ramah dengan semua orang.

"Sip Jinwoon-ah. Tunggu ya" jawab Ahjumma itu lalu tampak meracik pesanan Jinwoon. Jika dilihat sepertinya kedua orang itu cukup akrab. Bahkan ahjumma itu tampak begitu mengenali Jinwoon.

"Jinwoon-ssi" panggil Sooyoung akhirnya sesudah ia meneguk Sojunya.

Jinwoon merasa seseorang memanggilnya, membuatnya menoleh kesamping "oh Sooyoung-ssi. Kau baru pulang dari kantor juga ya?" Jawab serta tanya Jinwoon balik. Namja itu benar-benar ramah.

Sooyoung tersenyum kecil "anieyo.. Tadi aku baru dari undangan perkawinan temanku" jawab Sooyoung lalu kembali menyuap Ddabokki kedalam mulutnya.

"Ini dia Mie China dengan sedikit minyak wijen dan 1 botol Soju" ucap Ahjumma itu ramah lalu menaruh pesana Jinwoon di tempat Jinwoon.

"Sipp.. Gomawo ahjumma" sahut Jinwoon riang. Sang ahjumma hanya mampu terkekeh lalu mengedipkan matanya.

"Oke" jawabnya lalu kembali kebelakang meninggalkan Jinwoon yang terkekeh karena ulahnya.

Tanpa sadar Sooyoung tersenyum samar melihat tingkah Jinwoon yang begitu bersahabat itu. Pantas saja Jinwoon banyak yang menyukainya. Kembali Sooyoung suap ddabokki pesanannya.

Jinwoon yang tadinya tenang memakan mie China pesanannya. Menghentikannya lalu meminum Soju yang sudah ia tuang kedalam gelas kecil dan meminumnya.

"Ahhk" terdengar suaranya yang bercampur dengan serak yang menyumbat tenggorokannya akibat meminum Soju. Sooyoung terkekeh kecil mendengar suara jinwoon.

"Seperti baru meminum soju saja" ejek Ahjumma pemilik kedai itu dari dalam. Membuat kikikan Sooyoung bertambah nyaring.

"Ahjumma, biar dia sering meminum bir. Tapi sebenarnya dia masih amatiran tau" tambah Sooyoung membuat Ahjumma itu ikut tertawa bersama Sooyoung.

"Biarkan" sahut Jinwoon berpura-pura marah.

"Yah kau marah Jinwoon-ssi" goda Sooyoung lagi.

"Memangnya aku tampak seperti apa. Tersenyum?" Jawab Jinwoon sengaja dibuat agak ketus.

"Jinwoon kau bisa marah juga ya?" Tambah Ahjumma pemilik kedai tersebut.

"Yak ahjumma mengapa kau malah menambah runyam"

"Baik aku hanya diam" sekali lagi ahjumma itu mengedipkan matanya membuat Sooyoung tak bisa menahan tawanya untuk keluar.

"Yak kau juga sama. Harusnya kau diam" kini pandangan namja itu beralih ke Sooyoung yang menertawakannya.

"Baiklah aku diam" jawab Sooyoung sambil tersenyum kecil.

Jinwoon kembali meminum Sojunya.

"Hey kau itu kan dari acara pernikahan. Seharusnya kau sudah makan banyak disana. Lalu kenapa kau mampir lagi ke kedai ini untuk makan?" Tanya Jinwoon setelah meminum Soju yang tadi ia tumpahkan kedalam gelas kaca kecilnya.

"Memangnya tidak boleh?" Sahut Sooyoung lalu menyuap kembali makanannya kedalam mulutnya.

"Bukan tidak boleh sih. Tapi kau kan sudah makan disana?"

"Aku lapar makanya kemari" jawab sooyoung cuek.

"Heh lapar? Astaga apa kau tidak makan banyak disana?"

"Aku makan sebanya porsi makan biasaku Jinwoon-ssi hanya saja aku merasa lapar tiba-tiba tadi."

Jinwoon mendengus kecil. " Ah aku baru ingat kau kan tidak pernah kenyang. Kau selalu lapar"

Sooyoung memukul lengan Jinwoon kecil membuat namja itu terkekeh kecil.

"Kau pikir aku rakus apa?"

"Aku tidak bilang seperi itu. Tapi jika itu yang ada di pikiranmu. Silahkan saja ambil pahammu itu"

"Yak!" Hardik Sooyoung marah.

"Hehehehe mian" jawab Jinwoon lalu memakan kembali makanan pesanannya.

"Traktir aku ya" tiba-tiba yeoja tinggi itu menggeser duduknya mendekat ke Jinwoon.

Jinwoon menyernyit heran melihat wajah memohon Sooyoung.

"Shiro"

Sooyoung memeluk lengan Jinwoon.

"Traktir saja ya" rajuknya sekali lagi. Berharap Jinwoon mau menurutinya.

Jinwoon berdecak kecil. Lalu menatap datar Sooyoung.

"Baiklah. Tapi jangan memeluk lenganku seperti itu membuatku susah bergerak"

"Yess" seru yeoja itu sembari melanjutkan memakan makanannya.

"Setiap bertemu denganmu aku pasti harus rugi karena makanan" gerutu Jinwoon yang malah membuat Sooyoung tertawa.

"Tapi aku menyukai hal itu" jawab gadis itu langsung.

♥♥♥

Yeoja berparas cantik itu baru bangun dari tidurnya tiga jam lalu. Dia duduk, sembari mengucek matanya yang masih tampak mengantuk. Matanya beralih menatap jam di nakas sampingnya.

'11:00 PM'

Dia masih di apartement Kyuhyun. Tampaknya ini sudah terlalu malam. Sebaiknya ia pulang, karena dirinya belum mandi. Ditambah pekerjaan yang mungkin sedang menumpuk diapartementnya.

Dia bergerak keluar. Dan menutup pintu kamar Kyuhyun. Alisnya yang tebal saling bertautan, heran karena apartement ini kembali terlihat lenggang. Seohyun hanya bisa mendesah kecewa.

"Seohyun..." Seohyun menoleh kebelakang. Dan dilihatnya Kyuhyun baru saja keluar dari ruang kerjanya dengan secangkir kopi hangat ditangannya. Namja itu melepas kaca mata kerjanya. Saat ini Kyuhyun memakai sweater bergaris-garis berwarna abu-abu, putih, hitam. Ia berjalan mendekati Seohyun.

"Aku pikir kau pergi" jawab Seohyun. Seohyun terlihat lega sekarang. Entahlah wajah Kyuhyun yang begitu terlihat damai membuat hatinya terasa membeku. Ingin dirinya tetap disini. Tapi ia harus tau statusnya sekarang.

"Aku di ruang kerjaku Seo" jawab Kyuhyun lembut.

Kyuhyun menyesap kopinya. Sebelum kembali berujar "kau sudah mau pulang?"

Seohyun mengangguk lemah, sembari tersenyum kecil. "Ne aku sudah harus pulang" jawab Seohyun kecil.

Seohyun tersenyum manis. Yeoja itu bergerak pergi, banyak hal yang ditundanya harus segera ia lekas kerjakan. Karena semua itu harus selesai.

Baru saja langkah Seohyun bergerak. Sebuah tangan kekar menahannya, membuat Seohyun menoleh kearah Kyuhyun yang masih datar.

"Sebelum kau pergi. Ada hal yang ingin aku sampaikan" gumamnya seraya menatap Seohyun dan tersenyum tipis.

Seohyun menarik bibirnya sedikit membalas senyuman itu seraya mengangguk kecil. Dia mengikuti langkah Kyuhyun membawanya

♥♥♥

"Hey Jinwoon-sii menurutmu bagaimana Kalau kapan-kapan kita makan bersama di kedai tadi. Ahjumma itu ternyata benar-benar ramah. Aku menyukainya" kelakar gadis itu sambil tersenyum riang. Saat ini Jinwoon dan Sooyoung sedang berjalan bersama mencari halte bus terdekat, untuk membawa keduanya pulang.

"Boleh. Tapi saat itu terjadi aku tidak mau mentraktirmu lagi" sahut Jinwoon. Bibirnya menyunggingkan seulas senyum.

Sooyoung mendenguskan napasnya, yeoja itu menyilangkan kedua lengannya di depan perutnya.

"Kau ini pelit sekali sih Jinwoon-ssi. Ah baiklah aku yang akan meneraktirnya" sahut Sooyoung sambil menggerutu kecil. melipat wajahnya kesal sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Jinwoon malah terkikik kecil melihat hal itu. Entahlah menurutnya ekspresi Sooyoung saat itu sangat menggemaskan. Jinwoon mencubit pipi kanan Sooyoung gemas.

"Wajahmu benar-benar lucu. Hentikan, sebelum ada orang yang melihatmu seperti itu. Dan mengira dirimu menggodaku" seloroh Jinwoon.

Entahlah saat itu juga Sooyoung merasa sesuatu didalam dirinya terus berdetak. Bahkan tanpa ia ketahui sebuah semburat merah muncul dipipi chubbynya.

"Kau yang hentikan. Siapa juga yang menggodamu. Aku memang begini" sahut Sooyoung menyembunyikan kegugupannya.

"Sudahlah . Jangan begitu ya"

"Aku mau tetap begini"

Jinwoon menghelan nafas frustasi. Sebenarnya dia hanya tak ingin yeoja tinggi itu terus marah padanya.

"Baiklah-baiklah aku minta maaf. ayo kita beli minuman soft drink dulu." Bujuk Jinwoon sambil melingarkan lengannya dipundak Sooyoung. Membuat yeoja itu terkejut bukan main. Debaran didalam dirinya terus menggebu-gebu membuatnya susah bernafas karena gugup.

"Ka..j..ja" jawabnya gugup. Jinwoon tersenyum puas temannya tak marah lagi. Tanpa peduli apa. Segera ia bawa Sooyoung dalam rengkuhannyan menuju mini market didekat mereka.

♥♥♥

Hembusan angin sejuk mengelus pipi Seohyun lembut, menyibakkan untaian rambut panjangnya yang dibiarkan terurai kusut. Sepersekian detik ia tidak tahu harus berbuat apa. Di sini, di balkon rumah Kyuhyun ia hanya diam mengikuti mantan suaminya diam, sembari memeluk erat kakinya yang sudah ia tekuk.

"Seo.." Ucapan lirih dengan suara bass itu menyadarkan Seohyun dari lamunannya, ia menatap kesampingnya.

"Ne" jawabnya pelan. Kyuhyun tidak menatapnya tapi namja itu menatap kedepan. Terlihat namja itu menghembuskan nafasnya.

"Kau.. Apa yang kau pikirkan tentangku?" Tanya Kyuhyun tetap pada posisinya.

Seohyun menyernyit bingung. Ucapan Kyuhyun membuatnya heran. Angin malam yang dingin membuat artian ucapan Kyuhyun itu semakin membuatnya heran.

"Mauksudmu itu apa sih?"

"Jawab saja"

Seohyun menelan salivanya. Sedikit berdehem ringan agar tenggorokannya yang terasa kelu dapat sedikit terasa lebih baik.

"Kau itu lelaki yang berubah-ubah. Dengan sikapmu yang tak menentumu itu membuatku bingung. Lalu kau juga namja yang perhatian" Ucap Seohyun dengan senyum yang sedikit memaksa dibibirnya. Kembali Ekor matanya menatap namja disampingnya.

Kyuhyun tersenyum tipis. "Lalu dengan sikapku yang seperti itu. Apa kau masih mencintaku?" Tanya namja itu lalu menoleh kesampingnya. Menatap lekat pemilik bola mata coklat itu. Membuat mata mereka saling bertemu dalam suatu ungkapan yang membingungkan.

Seohyun memang agak bingung membuatnya terkejut. Tapi keterkejutan itu dapat ia sembunyikan dengan baik dengan seulas senyuman manis dan jawaban "ne"

Kyuhyun hanya tersenyum tipis. "Apa menurutmu ada sifatku yang berubah setelah kita berpisah?"

"Sifatmu yang baru saja aku sampaikan adalah sifatmu yang sekarang. Kau sangat berubah-ubah Cho Kyuhyun" kelakar Seohyun.

"Benarkah? Ah sepertinya aku harus berubah seperti dulu"

"Terserah saja tapi jika kau tak mampu. Lebih baik tidak usah"

Kyuhyun kini tersenyum hangat. Tangannya bergerak menyampirkan anak rambut Seohyun kebelakang telinga gadis itu.

"Satu hal yang tidak pernah aku katakan. Dan aku ingin mengungkapkan itu sekarang."

Seohyun menatap sendu mata hitam pekat itu seolah ingin mengetahui kelanjutan ucapan mantan suaminya itu.

"Apa itu?" Tanya Seohyun ingin tau.

Kyuhyun tersenyum hangat. membawa Seohyun masuk kedalam
dekapannya .Melingkarkan kedua tangannya pada punggung Seohyun dan mendekapnya erat. Kyuhyun menghirup dalam-dalam udara di sekitar Bahu Seohyun.

"Aku tak mau melepasmu pergi... Tak akan mau dan tak akan pernah" ucap Kyuhyun lirih. Tangannya mengeratkan pelukannya. Membuatnya dan Seohyun semakin dekat. Namja itu tak bisa untuk tidak mengakui jika dia tidak bisa untuk tidak bersama Seohyun. Dia ingat karena nya lah dulu membuat gadis itu pergi. Awalnya ia merasa itu terasa baik-baik saja. Hingga sampai pada saat-saat ia merindukan suara Istrinya, merindukan raut innocentnya, dan merindukan perhatiannya.

"Seohyun..." Ucap Kyuhyun dibalik pelukannya. Seohyun yang berada direngkuhannnya hanya diam. Gadis itu tampak asik memejamkan matanya merasakan hangatnya rengkuhan Kyuhyun. Dia sangat merindukan pelukan Kyuhyun. Dia sadar, jika dia sangat menginginkan hal ini terjadi begitu lama. Kehangatan yang membuatnya terbuai. Terpaan angin yang tadinya terus menusuk kulitnya, terasa tak berani lagi mengganggunya. Seolah angin itu tunduk pada Kyuhyun. Namja yang tengah memeluknya erat itu.

Kyuhyun tersenyum tipis. Dia tau Seohyun merespon ucapannya. Hanya saja gadis itu terlalu malas membalas ucapannya. Dia tau gadis itu menikmati rengkuhan hangatnya. Dia tau itu. Kyuhyun mencium puncak kepala Seohyun sebelum ia berujar .



"Menikahlah denganku lagi"

TBC

ƪ(ƪ'⌣') ('⌣'ʃ)ʃ saya balik lagi nih... Adakah yang merindukan saya ( ืω ืʃƪ). Jiakakakaka akhirnya FF I Still Love You part 9 kelar juga. Lanjutan keluar kalau Siders mau tobat terus bantu Good Readers ngoment lebih banyak dari part 8 oke :p .

JANGAN LUPA RCL. Komentar dari kalian itu bagaikan oksigen untuk kelanjutan FF ini (Lay bet -_-) #Kabooooooorrrr!

 

9 comments:

  1. ff yang kutunggu tunggu akhirnya keluar juga
    HOREEEEEEEEEEEE :)

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah :) keren lah ff nya ;)
    lanjutin lagi yah author


    #ulfah

    ReplyDelete
  3. huaa~!! next! Next! scpatnya "aku berjanji tdk menjadi silent readers" NEXT! *gaje

    ReplyDelete
  4. yeeaahh.. udh abis, lanjut lagi dong thor. kn masih seru. :D (nurul)

    ReplyDelete
  5. Fotonya
    Daebak banget
    Lanjutt terus Thor

    Anggi

    ReplyDelete
  6. speechless. daebak! jjinja daebak! Romantis. Tak terduga. Dan romantis -lagi-
    Saya suka!
    Lanjutkan chingu!

    ReplyDelete
  7. Next ^( '-' )^


    -Fhira saqila-

    ReplyDelete

gomawo udah membaca
tinggalkan pesan chingu yaa
FF mana yang paling banyak commentnya,
FF itulah yang bakal paling cepat ku publish :D

My Blog List

  • *SOFTWARE SIPD YANG DIDESAIN KHUSUS UNTUK USAHA SIPD adalah Sеbuаh Aрlіkаѕі SIPD yang dilengkapi ѕіѕtеm реrhіtungаn Akuntаnѕі, Pembukuan yang Lengkap, dаn...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...