Monday, October 15, 2012

Goddess!! Part : 2




Cast           : Lee Donghae, Im Yoona, Kim Kibum.
Other Cast  :  Cho Kyuhyun, Jessica Jung, dll
genre           : Romance, Frienship, family, angst, Fantasy
Author        : Meiliyana
Readersss!!!! Anyeong (◦’⌣’◦ ). Author Yana kembali lagi nih ~(˘▾˘~) ~(˘▾˘)~ (~˘▾˘)~​ . Put Your hands Up! Kalau kalian pada nungguin FF Goddess part 2 ㅋㅋㅋ~. Cerita cinta YoonHaeBum lanjut lagi :D .

Author minta maaf ya kalau kalian nunggunya kelamaan, author kan ngasih jangka waktu buat Komen di part 1. Eh ternyata sedikit aja Readers yang mau ngoment, ga papa deh kali ini Author maklumin soalnya kan masih Part 1, Tapi di Part 2 Author berharap para Siders mau ngomment ya. Ya udah cekidot aja deh and JANGAN LUPA KOMENTAR WOI!!! SIDERS GO AWAY!

BRAG!!!

Pintu kamarnya Ia tutup keras, sehingga membuat Yoona terkejut.

“Dia itu kenapa sih?.” Tanya Yoona terheran-heran.

♥♥♥

Donghae merebahkan tubuhnya diatas Kasur berukuran sedang di dalam kamarnya. Ia tak habis pikir, Kibum langsung terjerambab oleh Yoona. Ia sangat takut akan diri teman dekatnya itu. Takut akan menjadi korban dari Ayah Yoona.

“Ya! Yoona cukup Kau seret Aku saja ke dalam lubangmu, jangan bawa-bawa teman kesayanganku!.” Geram Donghae pelan menutupi wajahnya dengan bantal yang berada di sekitarnya.

Sedangkan, diluar kamar Donghae, Yoona masih terdiam bingung dengan tingkah Donghae tadi. “Wae? apa yang Kulakukan tadi memang salah?.” Gumamnya sambil memainkan jarinya. Yoona pun memutar tubuhnya, berjalan ke arah ruangan dapur. “Wow! Menakjubkan.” Yoona berhenti seketika ketika sampai di depan ruangan yang bernama dapur tersebut, dengan konsep hitam putih, menambah kesan yang tenang di mata. Lalu, ia melanjutkan eksplorasinya ke balkon rumah milik Donghae, di sana Yoona melihat bulan dan bintang-bintang yang bertaburan rapi di langit.

“Eomma… Donghae marah kepadaku, Ottoke.” Tanya Yoona dalam hati sambil mendaratkan tubuhnya di ayunan yang terdapat di balkon tersebut.

♥♥♥


Donghae terbangun oleh sinar matahari pagi yang menerpa kelopak matanya. Ia renggangkan tubuhnya. Ia bangkit dari tidurnya dan pergi ke dapur untuk meneguk segelas air putih yang memang setiap hari adalah aktivitas pertamanya. Lalu Ia beralih ke balkon rumahnya untuk menghirup udara segar di pagi hari.
“Omo!!.” Donghae terkesiap ketika menemukan Yoona sedang tertidur pulas di atas ayunannya. Sebenarnya, ia sempat ingin membiarkan Yoona tidur di ayunan itu, hanya saja Ia tidak tega kepada Yoona yang terlelap di luar sendiri, padahal udara di luar lumayan dingin. Ia pun membopong Yoona ke sebuah Kamar yang dulu di pakai oleh kedua orang tuanya, hanya saja saat ini kedua orang tuang sedang tidak berada di Seoul, melainkan berada di Amerika untuk masalah pekerjaan.

“Donghae….” Panggil Yoona yang melihat Donghae hendak keluar dari kamar itu.

“Mwo?.” Sahut Donghae sembari menyenderkan dirinya di depan pintu .

“Emmmm..”

Krukk!!!


Yoona menyengir memperlihatkan deretan gigi-giginya yang berbaris rapi sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan. Donghae yang nampaknya mengerti apa yang dimaksud Yoona langsung berdecak kesal. “Arraseo! Kita makan di luar ya!.” Ucapnya sembari berjalan keluar dari kamar itu.

♥♥♥

“Donghae-ah! Tempat apa ini?.” Yoona menatap heran setiap sudut tempat yang di dalamnya terdapat berbagai barang-barang keperluan sehari-hari atau biasa Kita sebut dengan Supermarket.

“Aisshh! Apa di tempat mu yang namanya nerelvand atau apalah itu tidak ada tempat semacam ini?.” Donghae mendorong trolli belanjaannya sambil asyik memilih sayuran-sayuran segar di supermarket itu.
“Bukan nerelvand, tapi neverland!.” Ketus Yoona sembari berjalan di samping Donghae. “Hmmm, obseoyo.” Lanjutnya lagi.

“Kasihan… Tempat ini namanya supermarket. Kau tahu? Supermarket cuma hanya ada di bumi. Di Nerelvand takkan mungkin kau temui.” Donghae tersenyum bangga memamerkan pengetahuannya.

“Kami tak pernah melakukan ini. Biasanya Aku hanya menyebutkan apa kemauanku, lalu Jjang!! Sudah ada.” Sahut Yoona sembari ikut mendorong trolli belanjaan.

“Woaahh, Nerelvand keren sekali!.” Puji Donghae yang masih asyik memilih barang-barang yang akan di belinya.

“Ya! BABO! Bukan nerelvand, tapi Neverland. Kau ini dari tadi kok salah terus!.” Sungut Yoona sembari mencubit pelan bahu Donghae.

“Eiiii, Arraseo..arraseo.”
♥♥♥

“Sica! Bukankah itu Donghae. Tapi nampaknya Ia bersama dengan gadis aneh itu.” Bisik seorang teman Jessica yang kebetulan juga sedang belanja di satu supermarket itu.

“Mana?.” Jessica menerawang jauh mencari sosok Donghae. “Eh iya, Tch! Gadis itu benar-benar tidak tahu diri! Mengikuti Donghae Oppa kemana saja.” Gerutunya meremas sebungkus ramen.

“Hya! Jessica, sepertinya dugaan Kita benar, kelihatannya mereka tidak nampak seperti Chingu, tetapi sangat mirip dengan Sepasang kekasih.”

“Aishhh!! Mereka benar-benar membuatku mual, apalagi gadis itu. Bertingkah polos seolah-olah tidak terjadi apa-apa!.” Gerutu Jessica lagi.

“Jess, aku dengar Gadis itu adalah mahasiswi baru di kampus Kita.”

“Nde?! Hmmm nampaknya Kita bisa memberi pelajaran kepadanya di kampus nanti.” Kilah Jessica tersenyum licik. “Yayaya, Kau pintar sica.” Sahut temannya.

♥♥♥

“Otte? Aku biasa memasaknya, kalau sedang ada waktu senggang.” Tanya Donghae pada Yoona yang sedang menikmati pancake buatan Donghae.

“Hamashitta! Aku belum pernah memakannya. Kamu memang hebat, Donghae-ah!.” Puji Yoona mantab mengacungkan jempolnya.

“Hehehe, sebenarnya aku belajar dari internet.” Donghae membatin tersenyum puas.

“Ahhh, Ottoke donghae-ah! Sausnya tumpah. Eottokaji?.” Jerit Yoona panik yang baru saja menumpahkan saus pancakenya.

“Sini..sini biar Kubersihkan.” Donghae bangkit dari duduknya, lalu mengambil sebuah lap dari dapurnya dan kembali. Menghampiri Yoona. “Aigoo, Kupikir tumpah ke lantai, ternyata ke pakaianmu. Hya Yoona! Bisakah lebih berhati-hati lagi.” Omel Donghae lalu berlutut dan membersihkan pakaian Yoona. Sedangkan Yoona hanya menatapnya dengan senyuman kecil.

“Yoong! Hmm aku rasa panggilan Yoong juga bagus. Yoong apa kamu mempunyai pakaian ganti? Kamu tidak bisa kekampus dengan pakaian seperti ini.” Ucap Donghae yang masih sibuk dengan membersihkan pakaiannya.

“Ani, hanya ini.”

Donghae pun berhenti sejenak, karena setahunya dia sendirian dirumah, jadi tidak mungkin ada pakaian wanita. Lama ia berpikir, tiba-tiba Ia teringat  Dress tanpa lengan dan selutut yang ditinggal adik perempuannya. Ia pun segera beralih ke Kamar adiknya itu, tentu saja dugaanya benar. Dress itu masih tergantung rapi di dalam lemari.

“Yoong, cobalah ini.” Pinta Donghae memberikan dress tersebut kepada Yoona yang baru saja menyelesaikan santapannya itu. “Heh?.” Yoona hanya menuruti apa yang diperintahkan Donghae. Ia pun meraih dress tersebut dan menggantinya dengan dressnya yang kotor itu di dalam kamar mandi.

“Donghae-ah! Bisakah Kau bantu Aku meresleting ini.” Titah Yoona yang keluar dari kamar mandi itu dengan mengenakan dress pemberian Donghae tadi, hanya saja bagian belakangnya belum ditutupi, karena tangan Yoona tidak dapat menjangkaunya. Jadi dari  atas pinggang hingga punggungnya. Belum tertutupi.
Donghae hanya ludahnya. Ia pun melakukan apa yang dipinta Yoona.

“Tanganku tidak sampai, Kau bantu ya.” Yoona berbalik ketika Donghae menghampirinya, ia lalu mengesampingkan rambutnya hingga Donghae dapat melihat punggung Yoona yang putih dan juga sangat halus.

“Sudah.” Seloroh Donghae yang sudah meresleting bagian belakang Yoona. Ia lalu berjalan menuju kamarnya. “Yoong, aku mau mengambil barangku dulu di kamar. Kau tunggulah disini.” Ucapnya sambil terus berjalan ke kamarnya.

“Dia gadis gila!.” Umpat donghae pelan begitu sampai didalam kamarnya. Ia hanya menepuk-nepuk dadanya sembari mengatur nafasnya. “Tahan dirimu, Donghae.” Ucapnya lagi masih dengan nafas sedikit tersenggal. “Dia memang Gadis dengan kepribadian yang tidak bisa ditebak.” Timpalnya kemudian sebelum keluar dari kamarnya.

“Donghae-ah! Kajja!.” Ajak Yoona begitu Donghae keluar dari kamarnya.

“Kajja!.” Sahut Donghae sembari membenarkan ranselnya. Tapi, kali ini langkahnya terhenti dengan sepatu hak yang berkilau milik Yoona. “Sepatu yang indah.” Ujarnya pelan. “Mwo?.” Tanya Yoona yang tadi sedikit mendengar ucapan Donghae. “Ani, kajja.” Kilahnya tersenyum kecil.

♥♥♥

“Yoona, ini bukumu dan Kartu mahasiswamu.” Ucap Donghae.

“Gomawo.” Sahut Yoona.

“Ini kelasmu, Kau cukup mendengarkan. Jangan berbicara dengan orang lain. Arraseo?.” Donghae menunjukkan ruang study untuk Yoona.

“Ne, arraseo.” Sambung Yoona mengerti sembari menganggukkan kepalanya.

“Bagus. Kalau begitu aku kekelasku ya.” Pamit Donghae, lalu pergi ke ruang kelasnya. Yoona menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya pelan. “Kau bisa, Yoong.” Gumamnya menyemangati dirinya sendiri. Ia pun melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam ruang kelas yang ditunjukkan Donghae tadi. Ketika Ia sudah memasuki ruangan tersebut semua mata mengarah kepadanya. Baik yeoja maupun namja memperhatikannya. Mungkin, karena penampilannya hari ini dengan mengenakan Dress pemberian Donghae. Ia tampak seperti wanita muda yang sangat cantik dan penuh style.

“Mengapa mereka menatapku seperti itu?.” Tanyanya dalam hati, yang mulai risih ditatapi seperti itu. Yah, bagaimana tidak. Ada yang nampak tidak suka dengan keberadaannya sekarang, tapi di sisi lain ada tatapan seperti menggoda dirinya.

“Im Yoon Ah!.” Panggil seorang namja kepadanya. Yoona pun segera mencari pemilik suara tersebut, ternyata suara itu adalah milik Kibum yang melambaikan tangannya kearahnya.

Yoona segera melangkahkan kakinya ke arah Kibum dan Dia duduk disampingnya. “Anyeong.” Sapa Yoona ramah, seolah-olah melupakan kejadian kemarin.

“Ahhh, anyeong.” Balas Kibum tersenyum canggung. “Aku tidak tahu, kalau Kita sekelas.” Imbuhnya kemudian.

“Hahaha, aku juga.” Sahut Yoona.

Sepanjang pelajaran yang dijelaskan Dosen di depan, Yoona menuruti apa yang disuruh oleh Donghae. Ia tidak berbicara sedikit pun, ia hanya mendengarkan dan mencatat jika itu menurutnya penting. Berbeda dengan orang yang sedang duduk di sampingnya. Ia hanya menatapi Yoona sedari tadi, Ia tidak sedikit pun memperhatikan dosen yang kini berada di depan, yang ia lakukan hanya menatap Yoona sembari sesekali tersenyum kecil, sedangkan Yoona yang ditatapinya tidak menyadari sama sekali.

“Psst!!! Psst!!! Yoong!.” Suara namja yang tidak asing lagi baginya membuat Yoona berhenti dari kegiatannya, Ia lalu menoleh kearah suara itu. Ditemuinya Donghae yang sedang duduk disamping Kyuhyun. Yoona hanya menyambutnya dengan senyuman lebar dan melambaikan tanggannya. Kibum pun juga melakukan hal yang sama.

“Aneh, tadi katanya Donghae, Dia berada di kelas lain, tapi sekarang dia sekelas dengan Kita.” Sela Yoona  pada Kibum.

“Molla, kyuhyun juga begitu.” Sahut Kibum.

♥♥♥

Begitu pelajaran usai, Yoona juga Kibum keluar dari ruangan tersebut dan menghampiri Donghae dan Kyuhyun yang menunggu mereka.

“Donghae-ah, aku menuruti apa yang kamu katakan. Lihat aku mencatatnya semua.” Yoona menunjukkan catatannya pada Donghae yang kini berjalan di sampingnya.

“Woahh, catatanmu lengkap sekali. Hahaha.” Donghae mengusap kepala Yoona pelan. Yoona hanya terkekeh lemah.

“Kyu, Kibum. Aku dan Yoona duluan ya. Hari ini aku mau mengambil mobilku yang dititip Abeoji di rumah Heechul ahjussi. See you.” Titah Kibum lalu menarik tangan Yoona ke arah halte bus. “Yoong, nanti begitu Aku sudah mendapatkan mobilku. Kita tidak usah menunggu bus seperti ini lagi.” Ucapnya sembari menunggu bus datang.

“Aku pernah sekali menaiki mobil Kibum kemarin, rasanya nyaman sekali.” Sergah Yoona.

“Mobil Kibum itu belum seberapa. Kalau kamu melihatnya, ku jamin Kau bakal takjub, Yoong.” Pamer Donghae tidak mau kalah. “Huwaaa, aku tak sabar melihatnya, Donghae.” Sahut Yoona lugu.

“Mmmm.. Tapi setelah Kita mendapatkan mobilku, Lebih baik Kita harus membeli beberapa pakaian untukmu.”

“Baiklah.”

Setelah menunggu lumayan lama akhirnya Bus yang mereka tunggu, datang juga. Mereka pun segera menaiki Bus tersebut dan mencari tempat duduk untuk keduanya.

♥♥♥

Ting…Tong…
Yoona dan Donghae kini sedang berdiri di sebuah rumah besar yang dipagari oleh pagar besi yang menjulang tinggi.

“Nuguya?.” Ucap seseorang dari sebuah layar monitor di depan teralis pagar tersebut. “Ini aku Donghae, ahjumma.” Balas Donghae.

“Ahhhh, chamkkaman biar ku bukakan.” Tak berselang lama pagar tersebut terbuka otomatis, karena bisa dikendalikan dari dalam. Donghae bersama Yoona pun berlalu melangkahkan kakinya masuk kedalam pekarangan paman Donghae.

“Omo Donghae-ah! Kau sudah besar rupanya.” Pekik sang paman sembari merangkul kemenakan lelakinya itu.

“Tentu saja, Keponakanmu ini sudah tumbuh menjadi pria dewasa yang tampannya.” Pujinya sendiri percaya diri.

“Hahaha Kau ini bisa saja. Yeoja yang bersama denganmu itu, Yeoja chingumu,eoh?.” Tanya sang paman sembari menyikut lengan Donghae. Pertanyaan paman Donghae itu, langsung membuat Donghae gelagapan. “Ani! Kami hanya Chingu!.” Seru Donghae sembari menggelengkan kepalanya.

“Oke..Oke arraseo. Ini kunci mobilnya. Mobilnya ada di garasi.” Paman Donghae pun menyodorkan sebuah kunci mobil kepada Donghae.

“Gomawo, Heechul Ahjussi.” Sergah Donghae, lau beranjak pergi ke garasi seperti yang di tunjukkan Pamannya.

Sesampainya di garasi, Donghae maupun Yoona segera membuka penutup mobil tersebut. Terlihat sebuah mobil sport bermerek Ferrary berwarna Blue Sea terpajang gagah, tidak nampak sedikitpun goresan pada mobil tersebut, sehingga membuat mobil itu berkilau, jika terkena pantulan cahaya.

“Donghae! Mobilmu keren sekali.” Puji Yoona yang berdecak kagum.

“Tentu saja, Kajja!.” Ajaknya lalu masuk kedalam mobil barunya itu.

♥♥♥

Keduanya Kini sudah berdiri di depan sebuah department store. “Yoona, Ayo Kita membeli pakaian untukmu.” Tawar Donghae, lalu di sambut dengan anggukan semangat dari Yoona.

Yoona dan Donghae pun segera berjalan ke tempat yang khusus menjajakan pakaian wanita. “Donghae! Bagaimana dengan ini?.” Tanya Yoona menawarkan sebuah Dress berwarna putih dan berlengan pendek.

“Hmmm, jangan ini! Aku tidak mau repot-repot harus membantumu meresleting bagian belakang pakaianmu setiap pagi.” Kilah Donghae yang sebenarnya sangat tidak ingin suasana seperti tadi pagi terulang lagi.

“Bagaimana dengan ini.” Donghae menunjukkan sebuah Dress selutut berlengan panjang, yang semakin indah dengan balutan pita yang simpel pada bagian pinggangnya.

“Neomu kyeopta.” Yoona tersenyum riang melihat dress pilihan Donghae tersebut.

Setelah lama memilih pakaian, mereka berdua pun beralih ke sebuah tempat yang menjual alat make-up, sekaligus tempat untuk perawatan kulit.

“Yoona, Kau itu juga adalah seorang Yeoja, jadi perawatan kulit itu sangat penting untukmu.” Ucap Donghae sembari mengoleskan sebuah cream tester ke kulit Yoona. Ia pun meraih tangan Yoona dan mendekatkannya pada hidungnya. “Hmmm, harum sekali, bagaimana menurutmu?.” Tanya Donghae pada Yoona.

Yoona mengikuti apa yang dilakukan Donghae, lalu mengarahkan tangannya didepan hidungnya dan mencium aroma pada cream tersebut. “Benar, aromanya Harum sekali, Donghae.” Serunya kemudian.

“Kita ambil yang ini saja.” Tutur Donghae memberikan cream tersebut kepada seorang pelayan.Seusai berbelanja, keduanya pun beranjak menuju parkiran di depan lobi department store tersebut.

“Gomawo Donghae, karena Kamu mau menolongku menjadi manusia.” Celetuk Yoona begitu menaiki mobil Donghae.

“Aku hanya melakukannya agar Aku tidak malu membawa seorang gadis yang tidak terawat tampangnya.” Timpal Donghae tanpa menoleh kepada Yoona, Ia hanya berkonsentrasi menyetir.

Yoona mendumel kesal, lalu ia beralih memandangi pemandangan di luar kaca jendela yang sudah gelap, karena hari sudah malam. Sepanjang perjalanan keadaan sangat hening, tidak ada satupun dari keduanya yang mau mengajak berbicara duluan, keduanya terhanyut dengan pikiran masing-masing.

♥♥♥

Keduanya pun sampai dirumah milik Donghae. Donghae pun memarkirkan mobilnya itu di halaman depan rumahnya, lalu ia keluar dari mobilnya, yang juga disusul Yoona.

“Yoong, mulai sekarang, jika kamu mengantuk ataupun kamu ingin tidur. Jangan tidur di balkon seperti kemarin, kau boleh menggunakan kamar itu.” Pinta Donghae, begitu keduanya sudah duduk di sofa depan televisi. “Kamar itu adalah bekas kamar adik perempuanku.” Lanjutnya lagi sembari menunjukkan sebuah kamar kosong di samping kamarnya.

“Gomawo, donghae-ah.” Seru Yoona berlalu menuju kamar barunya itu.

“Uwahh, bagus sekali.” Pujinya sembari menatap seisi ruangan tersebut, Ia juga mencoba tempat untuk tidurnya itu. “Nyaman sekali.” Tambahnya sembari menguap.

“Ehh, kau jangan tidur dulu. Ini pakaianmu dan juga alat kosmetikmu.” Donghae menarik paksa tubuh Yoona agar segera bangun. “Tapi, aku lelah.” Balas Yoona dengan tampang memelas.

“Eih! Sebelum tidur ganti dulu pakaianmu dengan piyama ini, juga seorang wanita biasanya akan memasang sebuah cream pada wajahnya sebelum tidur.” Omel Donghae mendorong tubuh Yoona menuju ke dalam kamar mandi.

“Ishh! Araseo.” Sungut Yoona, lalu menutup pintu kamar mandi yang sudah tersedia di kamar Adiknya Donghae itu.

Donghae hanya terkekeh ringan, lalu ia menunggu Yoona sembari duduk di pinggiran kasurnya.
Tak berapa lama Yoona pun keluar dari kamar mandinya dengan mengenakan piyama barunya itu. “Setelah ini, aku bisa tidurkan?.” Ucapnya kemudian.

“Belum, Kau harus memasang cream ini pada wajahmu. Sini biar kuajarin.” Sambung Donghae yang sudah memasangkan sebuah bando pada rambutnya. Ia pun segera memakaikan sebuah penjepit rambut di kepala Yoona.

“Baiklah Yoong, jika kamu ingin menjadi seorang manusia perempuan paling cantik, cream ini kamu tuangkan sedikit di telapak tanganmu.” Ujar Donghae sembari menuangkan cream tersebut pada tangannya. Yoona juga memperhatikan Donghae dengan seksama.

“Setelah itu diratakan dengan kedua telapak tanganmu, lalu diusapkan ke kedua pipimu, dan yang terakhir usapkan dengan rata di wajahmu.”

“Uwaaah, rasanya menyenangkan sekali.” Sela Yoona tersenyum lebar.

“Baiklah, aku rasa pelajaran hari ini sudah cukup. selamat malam, Yoona.” Ucap Donghae, lalu memasangkan selimut ke tubuh Yoona.

“Selamat malam.” Sahut Yoona, kemudian memejamkan matanya. Donghae hanya membalasnya dengan senyuman.

Dikamarnya, Donghae melanjuti tugas yang diberikan Dosen kepadanya, Ia memang anak yang sangat rajin. Belajar adalah salah satu kegiatan rutin yang ia geluti sehari-hari.

“Hoaaam…”

Donghae menguap untuk kesekian kalinya, pada akhirnya rasa kantukpun mulai menggerogoti dirinya. Ia pun segera beranjak bangkit dari duduknya, menuju dapur untuk mengambil segelas air es dari dalam kulkas. Ia meneguk air es itu, sembari menyenderkan tubuhnya di kulkas.


Sesudah menghilangkan dahaganya, Donghae kembali menuju kamarnya. Saat akan memasuki kamarnya, tiba-tiba saja Ia menoleh ke arah kamar yang berada tepat disampingnya, ia ingin tahu apakah Yoona sudah tidur atau belum. Akhirnya, karena rasa penasaran yang membuncah, Donghae membuka perlahan pintu kamar itu, dilihatnya Yoona yang sudah terlelap di alam mimpi. Donghae mendekat ke tempat tidur Yoona, lalu Ia duduk pinggir kasur itu.

Tanpa disadarinya, sebuah singgungan kecil terlukis di wajah Donghae yang sedari tadi tidak berhenti memperhatikan wajah Yoona, Ia menggeser rambut Yoona yang terjatuh di wajah Yoona.
“Dia tidur sangat damai.” Gumamnya sendiri sembari mengusap-usap kepala Yoona. “Dia tampak berbeda ketika tertidur, lebih manis. Dia juga tidak nampak seperti goddess, melainkan sangat mirip dengan wanita biasa.” Lanjutnya lagi, sembari tersenyum.

♥♥♥

“Oppa!Oppa!.” Pekik seorang yeoja cantik bertubuh mungil sembari menggeret koper miliknya.
“Eomma, Appa. Oppa tidak ada, eoh?.” Tanyanya lagi kepada kedua orang tuanya yang mengikutinya dari belakang.

“Molla, Kau check saja di kamarnya. Donghae biasanya sudah bersiap-siap ke Kampus jam segini, tapi tumben-tumben Dia hari ini masih tidur.” Ucap sang Appa sembari berjalan menuju sofa di depan tv.
Yeoja itu pun segera mengikuti perkataan appanya, Ia mengecheck kamar Namja yang Ia maksud, tapi setelah membuka pintu kamar tersebut. Orang yang dimaksud tidak ada dikamarnya. “Eodiga?.”Tanyanya dalam hati.

“Appa, Oppa tidak ada dikamarnya.” Serunya lagi. “Berarti Dia sudah pergi kuliah.” Imbuh Appa santai.

“Seohyun, Kamu istirahat sajalah. Nanti juga Donghae pulang. ” Sergah Eomma yang sedang duduk di samping Appa.

“Ne.”

Seohyun pun memasuki kamarnya, yang letaknya  bersampingan dengan kamar Donghae. Ketika Ia sudah masuk di kamarnya. Matanya terbelalak, mendapati Donghae yang masih tertidur di atas kasurnya. Namun bukan itu yang Ia kagetkan, melainkan Donghae tidur bersama seorang yeoja asing yang tidak pernah Ia lihat. Dia juga terkejut melihat pose Oppanya tidur dalam keadaan memeluk yeoja asing itu mesra. Seohyun segera keluar dari kamarnya untuk mengadukan kepada eomma dan Appanya yang sedang bersantai sepulangnya dari Amerika.

“Eomma! Appa! Ppalli, Kalian akan terkejut jika melihat ini. Ppali.” Pekik Seohyun sembari menarik paksa tangan kedua orang tuanya.

“Ada apa lagi sih!.” Ketus sang amma sembari berjalan mengikuti kata anak perempuannya itu.

“Lihat itu.” Tunjuk Seohyun kearah Donghae dan  Yeoja asing tersebut.

“OMO!!!.” Kejut Eomma dan Appa. “Donghae, Ireona!.” Teriak Appa membangunkan Donghae.

Donghae yang merasa terganggu, oleh teriakan appanya pun mulai membuka pelan kelopak matanya. Dilihatnya wajah seorang wanita dan lelaki setengah baya, juga seorang gadis muda yang berdiri di samping kasurnya. Ketiga orang itu menatap dirinya dengan pandangan mengintrogasi. Tapi,  Ia masih ragu  jika ketiga orang itu adalah orang tuanya dan adik perempuannya. Jadi dia kembali menidurkan badannya, dan mengeratkan pelukannya ketubuh Yoona. Tapi dia masih terus memandang acuh tiga orang didepannya.
“Eomma? Appa? Seohyun?. ” Tanyanya sedikit melantur sembari mengucek pelan kedua matanya, merasa yang dilihatnya tadi itu nyata.  Donghae segera terkejab melepaskan tangannya dari badan Yoona dan bangkit dari tidurnya, namun ia menoleh kesampingnya dan di dapatinya Yoona yang juga ikut bangkit sembari menatap resah dirinya.

“Neo!.” Pekik Donghae dan juga Yoona bersamaan, Yoona terkejut, ketika melihat Orang tua dan adik Donghae. “Ottoke?.” Gumannya panik. Sedangkan donghae yang berada di sampingnya, hanya bisa menelan salivanya dan mencucurkan keringat dari tubuhnya. Kini Ia telah bersiap-siap mendapatkan omelan dari kedua orang tuanya itu.

“Ottoke?.”
-TBC-

Yo..Yo what up Readers? Goddess part 2 akhirnya udah selesai. Kayaknya di part ini Author sedikit kehilangan mood, jadi mian ya kalau banyak typo dan ceritanya kurang menarik. Comment please, Readers. Jangan jadi siders ya, ntar kalau banyakan siders, author juga mau protect aja, biar para siders kapok :p . Udeh segitu aja, See U on Part 3~ :)

9 comments:

  1. Bagus author lanjutin yaa author dan jangan lama-lama:)
    »Rania«

    ReplyDelete
  2. coba aja ada fotnya bang ikan mokpo kaget lucu tuh hahaha. nect thor ;-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. lupa pake namanya kekkeke¬

      ¬Sella¬

      Delete
  3. woahhh.. kerenn baru kesini udh ada lanjutannya..
    heheh, YH nya masih pada lucu2
    pokoknya ditunggu next partnya ^^

    ReplyDelete
  4. periksa di meiliyanapark.wordpress.com ya :) . saya g aktif lgi di sini, trllu banyak siders

    ReplyDelete
  5. wah keren banget nih thor. (nurul)

    ReplyDelete

gomawo udah membaca
tinggalkan pesan chingu yaa
FF mana yang paling banyak commentnya,
FF itulah yang bakal paling cepat ku publish :D

My Blog List

  • *SOFTWARE SIPD YANG DIDESAIN KHUSUS UNTUK USAHA SIPD adalah Sеbuаh Aрlіkаѕі SIPD yang dilengkapi ѕіѕtеm реrhіtungаn Akuntаnѕі, Pembukuan yang Lengkap, dаn...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...